Senin 12 Jun 2023 15:46 WIB

Sleman Jaga Pasokan Air Pertanian Antisipasi Kekeringan Dampak El Nino

Kebutuhan air untuk pertanian diantisipasi agar tidak terhambat.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Seorang petani mencabut rumput di sawahnya yang kering akibat musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Seorang petani mencabut rumput di sawahnya yang kering akibat musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menggelar rapat koordinasi persiapan menghadapi badai El Nino, Senin (12/6/2023). Pada rapat kali ini, BMKG memaparkan terkait prediksi terjadinya El Nino di wilayah Sleman, DIY.

"Tentunya pemda lewat dinas terkait mungkin pertanian, pengairan, dan sebagainya untuk menyiapkan terkait dengan adanya perkiraan El Nino nanti terkait dengan kebutuhan air terutama untuk pertanian ke masyarakat ini tidak terhambat atau tidak menjadi masalah. Itu saja," kata Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa.

Ia mengatakan, rapat koordinasi tersebut tidak hanya dilakukan pada kali ini. Menurutnya, dari hasil rapat kali ini, dinas-dinas terkait akan menindaklanjutinya.

"Setelah ini mungkin kami nanti langsung mengadakan rapat dengan dinas terkait untuk menyiapkan ini, untuk imbauan ke masyarakat, yang penting itu," ujarnya.

Pemkab Sleman menilai ancaman El Nino merupakan persoalan serius. Sebab menurutnya El Nino dapat mengancam keberlangsungan hidup manusia, seperti ancaman kemarau panjang. Karena itu, perlu diantisipasi agar tidak berdampak pada kehidupan manusia.

"Ini kan awal, karena kemarin ada indikasi badai El Nino yang menyebabkan kemarau panjang dan efeknya pasti ke kehidupan kan, makanya ini kita rapatkan, setelah ini akan ada rapat dengan dinas terkait untuk menyikapi ini. Nanti dinas pertanian ini berdampak tidak ke pertanian untuk lahan pertanian kita, kalau terdampak nanti antisipasinya gimana, termasuk untuk bidang kesehatan juga," katanya.

Sebelumnya, sebagian kecamatan di DIY sudah mulai menerapkan status waspada kekeringan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi DIY menyebut, saat ini beberapa wilayah di DIY berada dalam status waspada kekeringan meteorologis. Setidaknya ada sembilan kecamatan di empat kabupaten di DIY yang berstatus waspada.

"Peringatan dini kekeringan meteorologis adalah berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya, dalam jangka waktu yang panjang dengan kurun waktu bulanan, dua bulanan, dan seterusnya," kata Kepala Stasiun Klimatologi DIY, Reni Kraningtyas, Sabtu (10/6/2023).

Reni menyebut, berdasarkan hasil pemantauan curah hujan hingga 10 Juni 2023 kemarin, telah terjadi potensi kekeringan meteorologis dengan status waspada di Kabupaten Sleman, yakni di Kecamatan Prambanan. Sedangkan, di Kabupaten Kulonprogo, yakni di Kecamatan Sentolo.

Di Kabupaten Bantul, daerah dengan status waspada kekeringan meteorologis, yakni di Kecamatan Sedayu, Pandak, dan Imogiri. Sedangkan, di Kabupaten Gunungkidul, yakni di Kecamatan Patuk, Playen, Wonosari, dan Nglipar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement