Senin 19 Jun 2023 06:12 WIB

Wantimpres Perempuan Pertama Era Jokowi Wafat, Civitas UGM Berduka

Sosok Prof Sri berjasa memberikan berbagai sumbangsih pemikiran bidang ekonomi bisnis

Guru besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas Gadjah Mada, Prof Sri Adiningsih tutup usia pada Sabtu (17/6/2023) pukul 18.37 WIB di RSUP dr Sardjito, Yogyakarta. Wafatnya Prof Sri Adiningsih meninggalkan luka mendalam bagi seluruh civitas academica UGM, khususnya keluarga besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Foto: Humas UGM
Guru besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas Gadjah Mada, Prof Sri Adiningsih tutup usia pada Sabtu (17/6/2023) pukul 18.37 WIB di RSUP dr Sardjito, Yogyakarta. Wafatnya Prof Sri Adiningsih meninggalkan luka mendalam bagi seluruh civitas academica UGM, khususnya keluarga besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Guru besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas Gadjah Mada, Prof Sri Adiningsih, tutup usia pada Sabtu (17/6/2023) pukul 18.37 WIB di RSUP dr Sardjito, Yogyakarta. Wafatnya Prof Sri Adiningsih meninggalkan luka mendalam bagi seluruh civitas academica UGM, khususnya keluarga besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis. 

Prof Sri mengembuskan nafas terakhirnya di usia 62 tahun, meninggalkan suami  Kunta Setiaji dan seorang putri, Stri Nariswari Setiaji.

Pemakaman Prof Sri dilaksanakan pada Ahad (18/6/2023) di pemakaman Gunung Sempu Hills Memorial Park, Yogyakarta. Serangkaian prosesi penghormatan dilakukan di dua tempat, yaitu Balairung UGM dan GKJ Sawokembar Gondokusuman. Peti jenazah pun tiba di Balairung UGM pada pukul 11.30 tepat. 

"Berpulangnya beliau memberikan rasa kehilangan bagi kami semua. Kami mengucapkan rasa syukur dan terima kasih pada seluruh pihak yang telah memberikan doa dan dukungan moral, khususnya pada rekan, kolega, dan segenap tenaga medis Rumah Sakit dr Sardjito, yang telah dengan sepenuh hati merawat mendiang dalam berjuang mendapat kesembuhan," kata perwakilan keluarga besar Prof Sri dalam siaran pers, Senin (19/6/2023). Prosesi penghormatan dihadiri oleh banyak kalangan, baik civitas akademica, pejabat, dan kalangan lainnya yang turut mengenang jasa Prof Sri.

"Kami dari Fakultas sangat berduka cita dengan segenap keluarga. Kami teringat dengan sosok beliau yang ramah dan sering membantu kami menyelesaikan tugas-tugas. Pemikiran beliau yang terakhir, yaitu terkait Digital Economy juga banyak bersinggungan dengan kami dan sangat bermanfaat untuk perkembangan akademik ekonomika dan bisnis," kata Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, UGM Prof Didi Achjari.

Ia menambahkan, sosok Prof Sri berjasa besar dalam memberikan berbagai sumbangsih pemikiran di bidang ekonomi dan bisnis, seperti Makroekonomika, Bank dan Lembaga Keuangan, serta Workshop Ekonomika Moneter. Selama lebih dari 35 tahun pengabdian, Prof Sri telah ditunjuk sebagai Kepala Pusat Studi Ekonomi Asia Pasifik UGM dan Ketua Pengelola Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) FEB UGM di tahun 2014. 

Tak hanya karier di lingkup akademik, Prof Sri juga telah terjun ke dunia politik sebagai anggota tim ahli materi GBHN bidang Wankamhamnas tahun 1998 dan Ombudsman BPPN tahun 1999. Kredibilitas kinerjanya juga terbukti melalui terpilihnya Prof Sri sebagai Sekretaris Komisi Institusi dan ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) perempuan pertama pada periode awal Presiden Joko Widodo.

"Kita kehilangan salah satu putri terbaik bangsa. Sebagai Ketua Wantimpres, beliau adalah perempuan yang sangat berintegritas, rapi, disiplin, selalu ceria, dan positif di berbagai kesempatan. Beliau sangat produktif dalam menghasilkan ratusan pertimbangan bagi presiden, baik dalam bentuk pemikiran, ide, ataupun buku," tutur perwakilan Dewan Pertimbangan Presiden, Sidarto Danusubroto. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement