Selasa 20 Jun 2023 16:46 WIB

Balatkop Jateng Jadi Tempat Penyandang Disabilitas Dilatih Kewirausahaan

Mereka didampingi oleh praktisi ahli.

Kegiatan di Balai Pelatihan Koperasi (Balatkop) dan UMKM, Jalan Berdikari Raya No 9, Srondol Kulon, Banyumanik, Kota Semarang, Jateng.
Foto: Dok. HPJT
Kegiatan di Balai Pelatihan Koperasi (Balatkop) dan UMKM, Jalan Berdikari Raya No 9, Srondol Kulon, Banyumanik, Kota Semarang, Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo  mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas di Jateng. Salah satunya dengan memberikan pendampingan dan pelatihan kewirausahaan. Ganjar memberikan fasilitas itu di Balai Pelatihan Koperasi (Balatkop) dan UMKM, Jalan Berdikari Raya No 9, Srondol Kulon, Banyumanik, Kota Semarang, Jateng.

Ganjar melihat semangat dan antusiasme penyandang disabilitas beserta peserta pelatihan lainnya. Mereka diajarkan banyak teori tentang usaha dan dunia kewiraan.

Baca Juga

Salah satu peserta hadir dari Komunitas Tuli. Dia dilatih menjadi seorang barista dengan skill dan teknik pembuatan kopi yang andal. Dia didampingi praktisi ahli di bidang peracikan komoditas tersebut.

“Lalu ada yang penyandang disabilitas lain juga dia dilatih desain produk, lalu ada yang dilatih juga untuk yang umum tadi batik ya, ada juga dilatih desain fashion,” kata Ganjar di lokasi, seperti dilansir pada Selasa (20/6/2023). 

Menurut Ganjar, pelatihan dan pendampingan merupakan langkah awal bagi penyandang disabilitas untuk terus berkarya lewat produk-produk bernilai. Terlebih jika selama ini mereka menemukan kendala saat malakoninya.

“Bagaimana menghadilkan produk yang berkualitas sehingga problem-problem yang dia hadapi khususnya kesulitan-kesulitannya itu kita bisa latih,” ujar Ganjar.

Tak hanya diberi pelatihan, mereka juga disediakan uang saku selama menjalani pelatihan. Tujuannya agar penyandang disabilitas dan peserta lainnya semangat menyerap skill yang diberikan. 

“Biar mereka punya semangat, punya giroh untuk menjadi wirausaha sehingga kalau kita mau menciptakan lapangan kerja ya dengan cara melatih keterampilan mereka ya dan dengan cara jadi pengusaha,” kata dia menambahkan. 

Ganjar berharap Dinas Koperasi UMKM tidak hanya sekadar memberi pelatihan dan uang saku, tapi juga menerima kritik-saran dari penyandang disabilitas agar nantinya bisa dibuat program lain yang bermanfaat untuk mereka.

“Balatkop ini kemudian jadi tempat yang cukup bagus, maka kalau kemudian balatkop tadi akan membuat program, harapan kita mengacu pada usulan komunitas-komunitas (penyandang disabilitas) itu,” ujar Ganjar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement