REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Serat Palilah penggunaan Tanah Kesultanan atau Sultan Ground (SG) maupun tanah kas desa (TKD) untuk proyek pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Bawen sudah diterbitkan oleh Keraton Yogyakarta. Artinya, pengurusan lebih lanjut pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Bawen di atas SG maupun TKD pun sudah bisa dilakukan.
Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), AJ Dwi Winarsa mengatakan, pembangunan jalan tol akan tetap memperhatikan aspek historis dari Keraton Yogyakarta. Selain itu, juga memperhatikan situs-situs cagar budaya dan purbakala yang ada di DIY.
"Ini untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup," kata Dwi, Kamis (22/6/2023).
Dwi menuturkan, terbitnya Serat ini menjadi dasar untuk melakukan pengurusan mendapatkan Serat Kekancingan pemanfaatan Tanah Kesultanan. Selain itu, Serat Palilah juga menjadi langkah awal untuk bisa memulai pekerjaan konstruksi pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Bawen.
"Diharapkan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen ini bisa menerapkan green tollroad, dan dengan beautifikasi jalan tol yang indah, sehingga nyaman dilewati oleh pengguna jalan," ucap Dwi.
Dwi menjelaskan, progres proyek pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Bawen terus berjalan. Saat ini progres konstruksi jalan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 Ruas Yogyakarta–SS Banyurejo sudah mencapai 29.06 persen. Dengan panjang 8,8 kilometer, untuk progres lahannya sendiri sudah mencapai 65,64 persen.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa pemasangan erection girder perdana proyek jalan Tol Yogyakarta–Bawen Seksi 1 STA 68+825 atau Jembatan Kali Mataram di Desa Banyurejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, juga sudah dilakukan pada 27 Mei 2023 lalu. Menurut Dwi, hal ini menjadi sinyal positif untuk progres pembangunan jalan Tol Yogyakarta–Bawen.
Pihaknya juga sudah berhasil melaksanakan pekerjaan pemasangan balok PC-I girder (erection) selama dua hari di Jembatan Sungai Sangubanyu (STA 72+950) di Kelurahan Margokaton, Kabupaten Sleman pada 8-9 Juni 2023.
Tidak hanya itu, pemasangan girder di STA 0+800 yang berlokasi di Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman juga sudah diselesaikan pada 16-17 Juni 2023.
Hingga saat ini, total girder yang terpasang ada di tiga lokasi yaitu STA 68+825 di Desa Banyurejo, STA 72+950 di Kelurahan Margokaton, dan STA 0+800 di Kelurahan Sumberejo, DIY," ungkapnya.