Ahad 02 Jul 2023 08:30 WIB

Semua Koridor Bus Trans Jateng Kini Dapat Layani Pembayaran Nontunai

Penggunaan transaksi digital di BRT Trans Jateng kian diminati masyarakat.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Aktivitas penumpang Bus Trans Jateng di Terminal Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Foto: dok. istimewa
Aktivitas penumpang Bus Trans Jateng di Terminal Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Penggunaan transaksi digital yang telah diterapkan pada layanan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng di wilayah aglomerasi Semarang kian diminati masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan layanan pembayaran non tunai pada moda transportasi aglomerasi BRT Trans Jateng.

Kepala Balai Transportasi Dinas Perhubungan Provinsi Jateng, Joko Setyawan menjelaskan, gubernur terus berinovasi untuk memberi kemudahan dan kenyamanan bagi penumpang BRT Trans Jateng. Pemanfaatan pembayaran non tunai ini sebenarnya sudah dilakukan sejak akhir 2021, dan terus ditingkatkan dengan menambah beragam dompet digital yang telah resmi terdaftar.

Semua koridor Trans Jateng kini dapat melakukan pembayaran digital/cashless. “Karena memudahkan masyarakat dan meningkatkan akuntabilitas keuangan Trans Jateng menjadi lebih baik,” jelasnya, di Semarang.

Joko juga menyampaikan, rata-rata per bulan hingga Mei 2023 tercatat 17.832 transaksi digital di BRT Trans Jateng. Peringkat transaksi digital per Mei 2023 masih layanan koridor Semarang-Bawen sebanyak 8.543 transaksi digital.

Kemudian koridor Magelang-Purworejo yang mencapai 2.864 transaksi digital. Berikutnya –secara berurutan koridor Semarang-Kendal 2.677 transaksi digital, koridor Purwokerto-Purbalingga 1.889 transaksi digital, koridor Solo-Sragen 978 transaksi digital, dan koridor Semarang-Grobogan 881 transaksi digital.

Dikatakan, layanan non-tunai BRT Trans Jateng meliputi layanan non-tunai dengan QRIS menggunakan M-Banking, atau dompet digital yang resmi terdaftar di semua bank, OVO, DANA, GoPay, ShopeePay, dan lainnya.

Pengguna transportasi ini juga bisa melakukan pembayaran non-tunai menggunakan fitur beli tiket di aplikasi Si Anteng. Kartu Multi Trip (KMT) juga bisa digunakan untuk pembayaran di Trans Jateng sehingga para penumpang KA komuter jadi lebih mudah.

“Layanan non-tunai tapping bekerja sama dengan Himbara (Himpunan Bank Negara BNI, BRI, Mandiri), dan BCA untuk pembayaran di Trans Jateng,” jelas dia.

Seorang penumpang BRT Trans Jateng pengguna QRIS, Rahmah asal Kabupaten Semarang mengaku, lebih nyaman menggunakan transaksi non-tunai saat menggunakan layanan transportasi BRT.

Menurutnya, membayar ongkos bus menggunakan QRIS itu lebih mudah. Sebab, ia tak perlu repot-repot menyiapkan uang tunai.

“Awalnya masih pakai uang cash. Cuma karena Trans Jateng ini sudah ada pelayanan pakai QRIS, jadi ya saya pakainya QRIS,” jelasnya.

Jika ia menggunakan uang tunai, masih kata Rahmah, maka kadang butuh waktu agak lama supaya kondektur memberikan uang kembalian.

Sekarang dengan memakai QRIS, tidak perlu menunggu uang kembalian. “Tinggal scan aja (barcode-nya), itu sudah mudah. Lebih cepat pakai QRIS,” ungkap dia.

Seperti diketahui, selain dilengkapi pembayaran non-tunai, layanan BRT Trans Jateng tarifnya juga sangat murah. Yakni Rp 2,000 untuk buruh, pelajar, dan veteran. Dan Rp 4,000 untuk masyarakat umum. Tarif tersebut flat, jauh-dekat sama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement