Rabu 12 Jul 2023 15:19 WIB

Soal Kemungkinan Poros Baru PAN-Golkar, Begini Kata Zulhas

PAN terus memantau perkembangan dari hasil survei.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, di Solo, Rabu (12/7/2023).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, di Solo, Rabu (12/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan atau akrab disapa Zulhas buka suara terkait kemungkinan terbentuknya poros baru dengan Golkar.

"Kita sedang pembicaraan terus," kata Zulhas saat ditemui di acara acara Temu Konsolidasi Pemenang Pemilu 2024 di hotel Sahid Jaya Solo, Rabu (12/7/2023).

Ia juga sempat mengungkapkan sejumlah partai yang sekiranya mencukupi untuk berkoalisi. Namun, yang menjadi pertimbangan utamanya adalah koalisi tersebut berhasil menang di pemilu 2024 mendatang.

"Golkar bisa dengan PAN cukup juga. Golkar dengan Gerindra cukup juga. Golkar dengan PKB cukup juga. Tetapi, partai itu kan pasti ingin kalau berkoalisi itu kemungkinan menang kan. Begitu. Saya kira itu jadi pertimbangan utama," katanya.

Pihaknya juga mengaku terus memantau perkembangan dari hasil survei. Di mana hal tersebut yang akan menjadi salah satu pertimbangan pihaknya akan berlabuh di partai yang sekiranya akan menang.

"Bahwa soal koalisi sekarang dua partai ya bisa. Tetapi kan kita lihat. Pasti semua orang akan yang paling, sekarang ini kan ada ukuran survei ya. Saya kira yg paling memungkinkan untuk the winner," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus mengatakan, pihaknya terbuka dengan peluang membentuk poros keempat untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Namun untuk saat ini, partai berlambang pohon beringin itu tengah memantau pergerakan bakal calon presiden (capres) dari koalisi yang sudah ada.

"Ya itu kan (pembentukan poros keempat) sebagai salah satu opsi ya. Untuk itu, jadi kita tunggu pergerakan-pergerakan dari para calon presiden, termasuk seorang Airlangga Hartarto, kita tunggu  Agustus," ujar Lodewijk di Gedung Nusantara II, kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (11/7/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement