Senin 17 Jul 2023 19:54 WIB

Korban Mutilasi Sleman Diduga Mahasiswa UMY, Kampus Tunggu Informasi Resmi Polisi

Kepolisian mengungkap korban berinisial R warga Pangkal Pinang.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UMY
Kampus UMY

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Hilangnya seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sejak Selasa (11/7/23) lalu dikaitkan dengan kasus mutilasi di Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, DIY. Dalam kasus tersebut kepolisian mengungkap korban berinisial R dan dari KTP-nya merupakan warga Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. Sedangkan mahasiswa Fakultas Hukum UMY yang hilang yakni atas nama Redho Tri Agustian (20 tahun) juga berasal dari Pangkal Pinang.

Terkait hal tersebut, pihak Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengatakan belum mendapatkan kepastian mengenai kebenaran dugaan itu dari pihak kepolisian. "Untuk kepastiannya, kami masih menunggu informasi resmi dari kepolisian. Kami belum mendapatkan info ataupun dihubungi, sehingga kami masih menunggu informasi secara resmi," ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan AIK UMY, Faris Al-Fadhat kepada Republika, Senin (17/7/23).

Ia menambahkan pihak kampus baru mengetahui mengenai status mahasiswa dan inisial korban melalui konferensi pers Polda DIY. Pihak kampus pun belum mau menduga-duga akan kebenaran di balik menghilangnya mahasiswa mereka.

"Kami tidak ingin mendahului dan tetap menghormati tugas pihak kepolisian," katanya.

Sebelumnya, menurut Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mahasiswa yang dilaporkan hilang tersebut dilaporkan ke Polsek Kasihan, Bantul, pada Kamis (13/7/23) lalu karena tidak bisa dihubungi keluarga sejak Selasa (11/7/23).

"Memang laporan orang hilang ada, dilaporkan ke Polsek Kasihan pada Kamis (13/7/23) lalu," ujar Iptu Jeffry saat dikonfirmasi Republika, Senin (17/7/23).

Iptu Jeffry menjelaskan, Redho dilaporkan hilang oleh tantenya pada Kamis (13/7/23) pukul 12.30 WIB ke Polsek Kasihan, setelah tidak bisa dihubungi sejak Selasa (11/7/23) oleh orangtua korban. Mahasiswa yang tinggal di Kos Azka di Tamantirto, Kasihan, Bantul ini, terakhir dilihat oleh seorang saksi, teman kosnya, di warung makan burjo moteker yang tidak jauh dari tempat kos.

Pada saat itu korban hanya memesan nasi lauk kemudian dibungkus dan buru-buru pergi. Namun, saksi tidak tahu yang bersangkutan pergi ke arah mana.

Kemudian, saksi kedua yang merupakan teman kuliah korban melihat CCTV kos Azka dan dari situ diketahui pada Selasa (11/7/23) sekitar pukul 00.02 WIB, Redho terlihat keluar kos dengan menggunakan pakaian sweater warna hijau dan celana pendek warna hitam.

"Dari rekaman CCTV tersebut setelah Saudara Redho keluar kos tidak pernah kembali lagi ke kos Azka. Pada saat itu Saudara Redho keluar kos hanya berjalan kaki, tidak menggunakan sarana apapun pergi ke arah utara," jelas Jeffry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement