Kamis 27 Jul 2023 17:36 WIB

Cegah Penyalahgunaan, Distribusi Elpiji Subsidi di Ponorogo Diawasi Polisi

Pengawasan distribusi dilakukan hingga di tingkat pengecer.

Pekerja menurunkan tabung gas LPG 3 kilogram bersubsidi di salah satu agen (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menurunkan tabung gas LPG 3 kilogram bersubsidi di salah satu agen (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Polres Ponorogo, Jawa Timur, memperketat pengawasan distribusi BBM elpiji bersubsidi dalam kemasan tabung 3 kilogram seiring terjadinya kelangkaan pasokan bahan bakar gas ini di masyarakat dalam dua pekan terakhir.

"Kami lakukan pengawasan dengan melakukan sidak ke SPPBE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji) agar distribusi BBM bersubsidi ini tidak disalahgunakan," kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia, Kamis (27/7/2023).

Selain melakukan pengawasan langsung ke rantai distribusi elpiji melon yang bersubsidi itu, dia melanjutkan, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk proaktif melaporkan jika mengetahui ada pihak-pihak yang melakukan penimbunan ataupun sejenisnya.

Hasil sementara, polisi belum/tidak menemukan adanya indikasi penimbunan, baik oleh pihak distributor, agen, pengecer, maupun masyarakat.

"Kami dapati dua pekan ini arus distribusi gas dari Pertamina maupun ke pangkalan lancar. Stok dan pasokan juga masih aman," kata Niko.

Dari catatan di manajemen SPPBE, polisi mendapat bukti setiap pangkalan elpiji melon juga rutin melakukan delivery order (DO).

Menurut dia, setiap pangkalan rata rata melakukan DO sekitar 500-560 buah gas elpiji 3 kg. Meski demikian, pihaknya juga akan tetap melakukan pengecekan hingga di tingkat pengecer.

"Nanti kita lihat barangnya sampai pengecer, apa ada kelangkaan atau tidak," ujarnya.

Mantan kasatreskrim Polres Nganjuk tersebut menduga jika ada kelangkaan elpiji 3 kg lebih karena adanya tingkat konsumsi masyarakat berlebih.

"Jika ada kelangkaan tentu karena konsumsi berlebih, tapi saya menjamin tidak ada penimbunan," kata dia.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Operasional SPPBE Ponorogo, Kuswiatno, menyatakan, saat ini ketersediaan gas elpiji melon di tempatnya masih ada 80 ton. Sedangkan kebutuhan untuk melayani 19 agen di Ponorogo sekitar 45 ton.

"Jadi stok masih aman, tidak ada penambahan maupun pengurangan," jelas Kuswiatno. Ditambahkan bahwa SPPBE hanya melayani dan mendistribusikan agen resmi dari Pertamina.

Nantinya agen tersebut akan mendistribusikan kepada pengecer di tingkat bawah hingga sampai ke masyarakat.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement