Ahad 30 Jul 2023 03:55 WIB

Gerakan 5.000 Jugangan, Cara Kalurahan Caturharjo Bantul Tangani Sampah Organik

Peran serta dari masyarakat sangat penting dalam pengelolaan sampah.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja memilah sampah plastik di BUMDes Bantul, DI Yogyakarta (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Pekerja memilah sampah plastik di BUMDes Bantul, DI Yogyakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Program Gerakan 5.000 Jugangan mulai dilaksanakan di setiap padukuhan wilayah Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lurah Caturharjo, Wasdianto mengatakan, gerakan digelar untuk menampung sampah organik dengan memanfaatkan lahan yang ada. "Dalam masa darurat sampah di Bantul, peran serta dari masyarakat sangat penting dalam pengelolaan sampah. Karena kita tahu, sampah kita, tanggung jawab kita,” kata dia.

Ia lantas mengajak warga masyarakat agar dapat memilah sampah di tingkat rumah tangga, sehingga nantinya sampah organik dan anorganik dapat dipisahkan.

"Untuk sampah organik dapat diarahkan untuk dimasukkan ke jugangan. Sementara untuk sampah anorganik seperti plastik, yang bisa dijual, silakan dijual. Dan untuk yang sampah residu nanti akan ditangani oleh BUMKal Caturharjo,” ujarnya.

Atas nama Pemerintah Kalurahan Caturharjo, Wasdianto mengucapkan terima kasih kepada Bhabinkamtibmas Kalurahan Caturharjo Aiptu Agus Nugroho dan Babinsa Kopral Satu Fauzi atas kontribusinya membantu melakukan sosialisasi gerakan pilah sampah di tingkat rumah tangga.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bhabinkamtibmas dan Babinsa, yang setiap hari selalu melakukan edukasi kepada warga untuk melakukan gerakan pilah sampah di tingkat rumah tangga,” ucap Wasdianto.

Di TPST sampah sudah tidak dapat didaur ulang dibakar di water terminator....

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement