Rabu 16 Aug 2023 13:02 WIB

BMKG: Waspada Gelombang Sangat Tinggi di Perairan Selatan Jabar-DIY

Tinggi gelombang 4-6 meter berpotensi terjadi dari pagi hingga malam hari.

Warga memancing di Pantai Glagah, Kulonprogo, DI Yogyakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi terjadi gelombang tinggi di selatan Pulau Jawa.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Warga memancing di Pantai Glagah, Kulonprogo, DI Yogyakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi terjadi gelombang tinggi di selatan Pulau Jawa.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi hingga sangat tinggi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada 16-17 Agustus 2023.

"Berdasarkan permodelan, tinggi gelombang 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Sukabumi-Cianjur, Garut-Pangandaran, Cilacap, Kebumen-Purworejo, dan Yogyakarta pada pagi ini hingga malam nanti, pukul 19.00 WIB," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Rabu (16/8/2023).

Sementara di wilayah Samudra Hindia selatan Jabar hingga DIY, kata dia, tinggi gelombang 4-6 meter yang masuk kategori sangat tinggi berpotensi terjadi pada Rabu (16/8) pagi hingga malam hari.

Akan tetapi pada Rabu (16/8) malam hingga Kamis (17/8), lanjut dia, gelombang sangat tinggi berpotensi terjadi di hampir seluruh wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jateng-DIY, kecuali perairan selatan Cilacap.

"Tinggi gelombang di perairan selatan pada Rabu (16/8) malam hingga Kamis (17/8) diprakirakan berkisar 2,5-4 meter, sedangkan di perairan selatan Sukabumi hingga Pangandaran, perairan selatan Kebumen hingga Yogyakarta, maupun Samudra Hindia selatan Jabar hingga DIY diprakirakan berkisar 4-6 meter," tegasnya.

Menurut dia, peningkatan tinggi gelombang tersebut dipicu pola di wilayah selatan Indonesia yang dominan bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar 6-24 knot.

Terkait dengan hal itu, Teguh mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran.

"Terutama untuk masyarakat nelayan yang saat ini sedang memasuki masa panen ikan, kami imbau untuk tetap berhati-hati dan waspada saat melaut karena kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berbahaya bagi perahu nelayan," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement