Jumat 25 Aug 2023 08:17 WIB

BNPB Catat 2.657 Bencana Terjadi di Indonesia, Terbanyak Jabar

Kejadian bencana didominasi bencana hidrometeorologi basah.

Polisi meninjau rumah yang terdampak longsor di Perum Pesona Hijau, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Polisi meninjau rumah yang terdampak longsor di Perum Pesona Hijau, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengatakan sudah ada 2.657 kejadian bencana terjadi di Indonesia. Hal itu ia sampaikan saat memimpin Rapat Koordinasi Penyelenggaran Rehabilitasi dan Rekonstruksi di wilayah Provinsi Jawa Barat, yang diselenggarakan di Kabupaten Subang, Jawa Barat.  

"Per hari ini bencana di Indonesia berjumlah 2.657 yang didominasi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, longsor, angin puting beliung, dan sekarang kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan," katanya. 

Ia menegaskan, untuk Jabar sudah terjadi 458 dan merupakan provinsi paling tinggi kejadian bencana di Indonesia. Terkait itu, BNPB lantas melakukan penanganan bencana untuk meminimalisir dampak bencana bagi masyarakat di Jabar. 

Bidang pencegahan sebagian daerah di Jabar yang mempunyai pantai, berkaitan dengan bahaya gempa bumi dan tsunami, Pusdalops BPBD-nya pun akan dimodernisasikan sistem manajemen dan peralatannya.

"Sehingga diharapkan dengan memililki ketika terjadi bencana tsunami bisa melaksanakan peringatan secara dini sehingga dampak yang ditimbulkan bisa diminimalkan," ujarnya

Kemudian saat penanganan darurat, ketika terjadi bencana harap mengeluarkan status darurat sehingga BNPB bisa turun memberikan bantuan sumber daya. 

Sementara itu, Bupati Subang, Ruhimat, mengapresiasi upaya yang dilakukan BNPB karena relevan dengan kejadian bencana yang sedang terjadi di wilayah Subang.

"Para camat dan desa di Subang sedang melakukan rapat karena masyarakat mengalami kekurangan air di saat masa tanam sekarang ini," kata Ruhimat.

BNPB tidak hanya membangun kembali kerusakan infrastruktur atau bangunan yang terdampak bencana, namun turut memulihkan mata pencaharian dan perekonomian masyarakat.

Dalam rapat ini, BNPB  juga menampilkan produk hasil pendampingan pemulihan sosial, ekonomi dan sumber daya alam kepada masyarakat terdampak bencana, yang menjadi salah satu program BNPB dalam membangun kembali daya lenting masyarakat.

Yaitu berupa minuman kopi, minuman jahe, makanan ringan, pakaian, kain, kerajinan tangan, dan lain sebagainya. Ke depannya diharapkan BPBD di wilayah setempat agar dapat mencontoh dan meniru program tersebut agar bisa dilakukan pada warga terdampak di Jabar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement