Rabu 30 Aug 2023 10:21 WIB

Temanggung Komitmen Tetap Pasok Cabai ke Luar Daerah Selama Kemarau

Cabai ditanam di sela-sela tanaman tembakau.

Petani memanen cabai rawit di persawahan Desa Ketitang, Jumo, Temanggung, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Petani memanen cabai rawit di persawahan Desa Ketitang, Jumo, Temanggung, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Petani di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada musim kemarau banyak menanam tembakau. Namun, daerah ini tetap mampu memasok cabai ke luar daerah, seperti Jakarta, Sumatra, dan NTB.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Joko Budi Nuryanto, menyebutkan luas tanaman cabai di Temanggung pada musim kemarau ini sekitar 400-600 hektare yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Tanaman tembakau di Temanggung tahun ini sekitar 13.500 hektare, namun sebagian petani juga menanam cabai, bahkan cabai ditanam di sela-sela tanaman tembakau.

"Meskipun luas tanaman cabai tidak maksimal, karena tidak ada penambahan tanaman baru saat kemarau karena terkendala air, Temanggung masih bisa memasok komoditas ini ke daerah lain," katanya.

Ia menyampaikan hasil panen cabai petani Temanggung selain untuk memenuhi kebutuhan lokal, setiap hari sekitar 20 hingga 25 ton cabai asal Temanggung dibawa ke luar daerah dengan pangsa pasar terbesar di Jakarta.

Menurut dia, tanaman cabai yang ada sekarang umurnya sudah tiga hingga empat bulan yang ditanam waktu masih banyak air sebelum masuk musim kemarau.

Joko menuturkan pengalaman di Temanggung usia tanaman cabai bisa hidup dan menghasilkan sampai umur enam hingga delapan bulan. Tanaman cabai yang dibudidayakan petani Temanggung saat ini jenis ORI 212.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement