Senin 11 Sep 2023 14:29 WIB

Dampak Kemarau Ekstrem, 21 Kecamatan di DIY Berstatus Awas Kekeringan

Curah hujan berkurang dari keadaan normal dalam jangka waktu yang panjang.

Musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini bahwa 21 wilayah kecamatan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta statusnya awas mengalami kekeringan meteorologis.

Menurut siaran pers Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, berdasarkan hasil pemantauan curah hujan hingga 10 September 2023 wilayah yang berstatus awas kekeringan di antaranya Kecamatan Banguntapan, Bantul, Dlingo, Imogiri, Kasihan, Pundong, Sedayu, dan Sewon di Kabupaten Bantul.

Kecamatan Gedangsari, Girisubo, Karangmojo, Ngawen, Playen, Ponjong, dan Wonosari di Kabupaten Gunungkidul serta Kecamatan Berbah, Cangkringan, Depok, Gamping, Kalasan, dan Sleman di Kabupaten Sleman juga berstatus awas kekeringan.

"Wilayah yang berstatus awas tersebut mengalami hari tanpa hujan lebih dari 61 hari dengan prakiraan curah hujan rendah di bawah 20 mm per dasarian," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas.

"Masyarakat serta pemerintah daerah setempat yang berada dalam wilayah peringatan dini untuk mengantisipasi dampak kekeringan meteorologis ini," ujarnya.

Ia menjelaskan peringatan dini kekeringan meteorologis disampaikan berdasarkan berkurangnya curah hujan dari keadaan normal dalam jangka waktu yang panjang, mulai dari kurun bulanan.

Berdasarkan pantauan penurunan curah hujan, BMKG juga memetakan wilayah-wilayah yang statusnya siaga dan waspada kekeringan.

Wilayah yang tergolong berstatus siaga kekeringan karena mengalami hari tanpa hujan lebih dari 31 hari meliputi Kecamatan Nglipar, Semin, dan Tepus di Kabupaten Gunungkidul; Kecamatan Girimulyo di Kabupaten Kulonprogo; serta Kecamatan Ngemplak, Pakem, dan Turi di Sleman.

Selain itu, ada 23 kecamatan yang berstatus waspada kekeringan karena mengalami hari tanpa hujan lebih dari 21 hari dengan prakiraan curah hujan rendah, di bawah 20 mm per dasarian (sepuluh hari).

Wilayah yang statusnya waspada kekeringan, yakni Kecamatan Bambanglipuro, Kretek, Pandak, dan Piyungan di Bantul; Kecamatan Galur, Kalibawang, Kokap, Lendah, Nanggulan, Panjatan, Samigaluh, Sentolo, dan Wates di Kulonprogo; serta Kecamatan Minggir, Moyudan, Prambanan, Seyegan di Sleman.

Reni mengimbau warga yang tinggal di daerah berstatus awas, siaga, maupun waspada kekeringan melakukan langkah-langkah mitigasi untuk menghadapi kemungkinan terjadi penyusutan air tanah serta kebakaran hutan dan lahan.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta Noviar Rahmad sebelumnya menyampaikan pemerintah daerah sudah menyiapkan bantuan air bersih untuk warga. Menurut dia, dinas sosial sudah menyediakan bantuan air bersih sebanyak 236 tangki yang masing-masing 4.000 liter untuk membantu warga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement