Jumat 31 Oct 2025 20:00 WIB

Mentrans Dorong Industrialisasi Besar-besaran di Kawasan Transmigrasi

Saat ini, dikembangkan tiga kawasan transmigrasi, yaitu Batam, Merauke, dan Sulawesi.

Rep: Kamran Dikamra/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025).
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menghendaki adanya industrialisasi berskala besar di kawasan transmigrasi. Namun, dia menginginkan, upaya tersebut bisa terealisasi tanpa menggusur atau menyisihkan masyarakat lokal.

Saat memberikan kuliah umun di Universitas Diponegoro (Undip), Kota Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (31/10/2025), Iftitah sempat ditanya apakah transmigrasi dapat menjadi solusi untuk mengurangi angka pengangguran nasional. Menurut dia, saat ini pemerintah sedang berusaha mengubah perspektif masyarakat agar tidak lagi memandang transmigrasi hanya sekadar perpindahan penduduk semata.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Iftitah berpendapat, transmigrasi dapat berperan dalam menekan angka pengangguran jika dibarengi dengan pengembangan wilayah baru sesuai potensinya masing-masing. "Saya sedang mendorong industrialisasi besar-besaran di seluruh kawasan transmigrasi," ujarnya.

Dia menjelaskan, Kementerian Transmigrasi (Kementrans) telah membentuk Tim Ekspedisi Patriot. Tim tersebut beranggotakan 2.000 peneliti. Mereka disebar ke berbagai wilayah di Tanah Air untuk mengkaji potensi kawasan transmigrasi. "Kawasan transmigrasi ini potensinya apa? Kalau ada potensinya, ya itulah nanti yang digarap," kata Iftitah.

Dia mengungkapkan, saat ini sudah terdapat tiga atau empat kawasan transmigrasi yang akan fokus dikembangkan, dua di antaranya yakni kawasan Batam-Rempang-Galang (Barelang), Provinsi Kepulauan Riau dan Salor Merauke, Provinsi Papua Selatan. Sementara kawasan ketiga akan dipilih antara di Sulawesi Tengah atau Sulawesi Barat.

"Sebagai pilot project, di Rempang maupun di Salor, itu nanti kita akan kembangkan kota baru. Di Merauke sudah ratusan triliun (investasi) yang siap masuk. Di Rempang maupun Galang juga ratusan triliun siap masuk," ucap Iftitah.

Dia mengatakan, salah satu investasi yang masuk ke Merauke adalah industri gula. "Rencana produksinya itu sampai 3 juta ton. Kemarin saya dialog dengan masyarakat lokalnya, sekarang mereka sudah terserap 80 persen untuk menjadi tenaga kerja di industri itu, dan gajinya lumayan, antara Rp 8 juta sampai Rp 9 juta (per bulan)," ucap Iftitah.

Selain berupaya mengirimkan SDM unggul ke kawasan transmigrasi, Iftitah menginginkan agar proses pengembangan suatu kawasan tidak menyisihkan masyarakat lokalnya. "Di Rempang itu saya sudah sampaikan kepada wali kota, yuk kita sepakat tidak boleh lagi ada yang menggusur. Tidak boleh lagi ada yang menggeser, apapun itu. Tidak boleh ada lagi yang membuldoser masyarakat," kata Iftitah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement