Selasa 19 Sep 2023 14:57 WIB

Wilayah Jateng Selatan Mulai Masuki Awal Pancaroba, Begini Penjelasan BMKG

Hujan ringan sudah mulai turun secara sporadis di sejumlah wilayah selatan.

Petugas menunjukkan peta prakiraan cuaca di Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) -- ilustrasi
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Petugas menunjukkan peta prakiraan cuaca di Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) -- ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Jawa Tengah bagian selatan telah memasuki awal masa pancaroba atau transisi dari musim kemarau menuju musim hujan.

"Saat sekarang awal transisi, hujan ringan sudah mulai turun secara sporadis di sejumlah wilayah Jateng selatan seperti di beberapa tempat di Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan Kebumen," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Selasa (19/9/2023).

Oleh karena itu, kata dia, masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang biasa terjadi pada masa pancaroba atau peralihan musim seperti petir, angin kencang, angin puting beliung, serta hujan lebat dengan waktu singkat yang berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor.

Lebih lanjut mengenai prakiraan awal musim hujan 2023/2024 di wilayah Jateng, dia mengatakan berdasarkan data yang dirilis BMKG Stasiun Klimatologi Jateng umumnya diprakirakan terjadi pada Oktober 2023.

Dalam hal ini, lanjut dia, sejumlah wilayah di pegunungan tengah Jateng yang meliputi sebagian besar Kabupaten Wonosobo, sebagian Banjarnegara, sebagian Purbalingga, sebagian Pekalongan, sebagian Batang, sebagian kecil Pemalang, sebagian kecil Kendal, dan sebagian kecil Temanggung diprakirakan memasuki awal musim hujan lebih awal, yakni pada dasarian (10 hari, red.) pertama Oktober.

Sementara wilayah yang diprakirakan memasuki awal musim hujan pada dasarian kedua Oktober di antaranya sebagian kecil timur laut Kabupaten Kebumen, sebagian wilayah barat daya Purworejo, dan sebagian barat daya Wonosobo.

Selanjutnya, wilayah yang diprakirakan memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga  Oktober di antaranya sebagian besar pesisir selatan dan wilayah tengah Cilacap, sebagian besar Banyumas, Kebumen bagian utara, sebagian besar Purbalingga, Banjarnegara bagian selatan dan barat, sebagian barat daya Pemalang, Brebes bagian tenggara, serta Tegal bagian selatan.

Sedangkan awal musim hujan sebagian besar wilayah barat Cilacap, sebagian kecil wilayah timur Cilacap, sebagian kecil wilayah tenggara Banyumas, sebagian besar wilayah Kebumen, dan sebagian wilayah timur Purworejo diprakirakan akan berlangsung pada dasarian pertama November.

"Dengan demikian sejumlah wilayah di pegunungan tengah Jateng diprakirakan akan memasuki awal musim hujan lebih awal dibandingkan daerah lainnya terutama wilayah pantura barat dan pantura timur yang diprediksi memasuki awal musim hujan paling akhir, yakni pada dasarian pertama Desember," jelas Teguh.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau pemerintah dan masyarakat untuk tetap mewaspadai wilayah-wilayah yang akan mengalami musim hujan lebih awal serta tetap mengantisipasi dampak bencana yang diakibatkan oleh cuaca atau iklim yang terjadi pada musim hujan 2023/2024.

Khusus untuk pemerintah daerah, kata dia, diimbau agar lebih optimal dalam melakukan penyimpanan air pada musim hujan 2023/2024 guna memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement