Selasa 19 Sep 2023 15:11 WIB

100 Personel Dikerahkan Selamatkan Artefak Berharga di Museum Nasional

Terdapat 817 koleksi yang berada dan dipamerkan pada enam ruangan yang terdampak.

Rep: Eva Rianti/ Red: Yusuf Assidiq
Anggota Laboratorium Forensik Polda Metro Jaya menyisir area lokasi kebakaran Museum Nasional di Jakarta.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Anggota Laboratorium Forensik Polda Metro Jaya menyisir area lokasi kebakaran Museum Nasional di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) telah menerjunkan hampir 100 personel untuk menyelamatkan artefak berharga dan bersejarah pascakebakaran Museum Nasional Indonesia (MNI) atau Museum Gajah. Hingga kini, pihak pengelola museum masih melakukan pendataan rincian daftar koleksi yang terdampak kebakaran.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB), Ahmad Mahendra mengatakan, proses evakuasi koleksi dan benda bersejarah yang terbakar berjalan dengan lancar dan dilaksanakan dengan hati-hati. Evakuasi dilakukan terutama di Gedung A yang diketahui menjadi titik paling terdampak kebakaran.

“Hampir 100 orang dikerahkan oleh tim MNI bekerja sama dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) telah berhasil menyelamatkan sejumlah besar artefak berharga dan sejarah yang ada di dalam Gedung A,” kata Mahendra, Selasa (19/9/2023).

Dijelaskan, sejak insiden kebakaran yang terjadi pada Sabtu (16/9/2023) malam, beberapa langkah telah dilakukan. Di antaranya, pembentukan tim investigasi dan evakuasi lintas unit, penutupan enam ruangan yang terdampak oleh Puslabfor, penutupan terbatas pada satu ruangan terdampak untuk investigasi lebih lanjut.

Sementara ini, proses evakuasi dan pemindahan koleksi benda bersejarah perlahan dilakukan pada lima ruangan lainnya.

“Sejak kemarin, kami telah memulai proses evakuasi koleksi dari area terdampak ke ruangan penyimpanan sementara didampingi oleh pihak kepolisian, serta melakukan inventarisasi untuk memastikan bahwa setiap benda bersejarah tercatat dengan akurat dan akan mendapatkan perawatan yang diperlukan selama periode pemulihan ini. Beberapa di antaranya tidak mengalami kerusakan atau utuh, sementara yang lain mengalami tingkat kerusakan yang bervariasi,” jelas dia.

Mahendra menuturkan, proses evakuasi dilakukan dengan mengerahkan tim tenaga ahli khusus untuk mengangkat puing dengan diawasi dan diarahkan oleh tim evakuasi koleksi agar dapat mencermati dan mengambil tindakan yang tepat.

Diperlukan beberapa alat berat dan teknik pengangkatan atap gedung yang rusak untuk proses evakuasi dan penyelamatan koleksi dan benda bersejarah yang berada di ruangan terdampak kebakaran.

“Secara keseluruhan, total koleksi dan benda bersejarah yang disimpan di Museum Nasional Indonesia sendiri sebanyak 194 ribu koleksi. Terdapat 817 koleksi yang berada dan dipamerkan pada enam ruangan yang terdampak,” terangnya.

Mahendra menuturkan, pihaknya akan memberikan rincian tentang daftar koleksi yang terdampak serta langkah penanganan dan restorasi koleksi lebih lanjut, setelah hasil investigasi resmi diperoleh dari Puslabfor Polri.

“Kami juga telah membuka komunikasi dengan sejumlah tenaga ahli untuk dapat bekerja sama dan memberikan dukungan dalam proses penyelamatan dan restorasi seluruh koleksi yang terdampak serta pengelolaan museum dan cagar budaya yang lebih baik kedepannya,” kata dia.

Restorasi dan proses identifikasi seluruh koleksi yang terdampak dari musibah yang terjadi merupakan proses yang terinci dan membutuhkan waktu serta ruang yang cukup dan memadai.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement