Rabu 27 Sep 2023 15:23 WIB
Lentera

Tonggak Pencapaian

Setiap tonggak pencapaian yang ditancapkan pasti memiliki berbagai kisah tersendiri.

Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta
Foto: amikom
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta

Oleh : Prof Ema Utami*

REPUBLIKA.CO.ID, Hari Rabu, 27 September 2023 ini terdapat dua kabar yang disampaikan dari Lampung dan Ghent. Pertama, kabar dari anak kedua kami, Najwa Rashika Az-Zahra Raharema yang bersama timnya yaitu Aakesh Ganapatih dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengikuti Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2023 yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dengan tuan rumah pelaksana Institut Teknologi Sumatera.

Najwa memberikan kabar gembira bahwa tim Aakesh Ganapatih ITB berhasil menjadi Juara 1 di KRTI 2023 dalam kategori Technology Development tema Propulsion System Development sub tema Prime Mover. KRTI 2023 mengangkat tema Menuju Kemandirian Teknologi Wahana Terbang Nir Awak untuk Kehidupan Tatanan Baru Berkelanjutan. Penilaian final KRTI 2023 berlokasi di Pangkalan Udara TNI AU Pangeran M Bun Yamin di Lampung. Kabar kedua datang dari anak pertama kami, Naufal Rasendriya Apta Raharema yang telah 13 hari berada di Belgia menyampaikan bahwa hari Rabu ini merupakan hari pertama kuliah di Ghent University.

Prestasi yang diraih oleh tim Aakesh Ganapatih ITB tentu menjadi capaian gemilang dari hasil perjuangan panjang dan persiapan matang yang telah dilakukan. Proses panjang yang dilalui oleh tim Aakesh Ganapatih ITB dalam mempersiapkan KRTI 2023 acap kali diceritakan oleh Najwa saat melakukan komunikasi melalui FaceTime.

Beberapa kali terjadi kegagalan dalam pengujian sistem yang dirancang, perubahan rencana, dan berbagai kejadian selama mempersiapkan lomba sering diceritakan oleh Najwa. Proses panjang tersebut tentu menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi seluruh anggota tim. Prestasi cemerlang tersebut tentu juga bisa dipandang sebagai titik pemberhentian sementara dari sebuah perjalanan yang masih panjang. Sebuah hasil yang dapat dijadikan tonggak pencapaian dan digunakan kembali sebagai titik awal untuk menyusun target-target berikutnya.

Selama 13 hari di kota Ghent Belgia juga banyak kisah telah diceritakan oleh Naufal dalam berkegiatan untuk mempersiapkan diri memulai kuliah S2-nya. Kuliah perdana hari Rabu ini di Ghent University tentu juga menjadi sebuah langkah awal dan juga sekaligus tonggak pencapaian dalam sebuah proses perjalanan belajar. Persiapan secara akademik seperti mengurus kartu mahasiswa sampai dengan mengikuti acara welcoming day, baik yang diselenggarakan oleh universitas, jurusan, maupun Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belgia. Bagaimana kondisi lingkungan housing yang dihuni oleh mahasiswa dari beberapa negara dengan berbagai perbedaan budaya menjadi bahan cerita Naufal saat berkomunikasi secara daring.

Hal yang sama juga tampak terlihat pada saat Program Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta mengadakan predoctoral bootcamp yang dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam rangka persiapan pembukaan Program Studi Informatika Program Doktor. Sebanyak 19 peserta mendaftar dalam kegiatan pendampingan penyusunan proposal riset Doktoral bidang Informatika dan Komputer tersebut. Acara yang dilaksanakan secara luring tersebut dihadiri oleh sebagian besar peserta dari wilayah DIY, Jawa Tengah, dan sekitarnya. Upaya yang telah dipersiapkan oleh para peserta untuk mengikuti predoctoral bootcamp tersebut tentu juga bisa dipandang sebagai titik awal dari sebuah rencana panjang dalam melanjutkan studi S3. 

Setiap tonggak pencapaian yang ditancapkan dipastikan memiliki berbagai kisah tersendiri dalam perjalanannya. Perjalanan yang bisa disertai dengan tawa, tetesan air mata, ataupun goresan luka, dan semua itu menjadi pengalaman yang sangat berharga, yang akan selalu dibawa dan menjadi bekal dalam menghadapi berbagai tantangan dan rintangan untuk dapat mencapai harapan di masa depan. Dua ayat dari Surat Al-Zalzalah yakni ayat 7 dan 8 bisa menjadi pegangan dalam menjalani suatu proses, Barangsiapa yang berbuat kebaikan (sebesar biji dzarrah), niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan barangsiapa yang berbuat kejahatan (sebesar biji dzarrah), niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula." Wallahu a’lam. 

 

*Wakil Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Amikom Yogyakarta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement