Rabu 27 Sep 2023 18:16 WIB

Volume Rekrutmen Meninggi, Risiko Bad Hiring pun Kian Meningkat

Tren mass hiring dengan menggunakan asesmen online menjadi salah satu jawaban.

Proses rekrutmen karyawan sebuah perusahaan (ilustrasi)
Foto: Aikrut.id
Proses rekrutmen karyawan sebuah perusahaan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dalam era yang terus berubah, tuntutan rekrutmen juga semakin kompleks. Perusahaan butuh melakukan inovasi dalam mendapatkan talenta terbaiknya. Namun semakin meningkatnya volume rekrutmen, risiko terjadinya bad hiring juga akan semakin meningkat.

 

CEO Aikrut.id, Ahmad Zankie, tidak menyangkal dengan meningkatnya jumlah industri semakin meningkat juga kebutuhan untuk talenta, proses hiring pun kini semakin bergeser. Selain tetap mengedepankan prinsip the right man on the right place pihaknya juga berusaha untuk meningkatkan efisiensi dari proses hiring. Tren mass hiring dengan menggunakan platform rekrutmen dan asesmen online pun menjadi salah satu jawabannya. 

Namun, adanya tren mass hiring ini tidak dengan serta merta mampu menjawab semua kebutuhan dari proses hiring yang dibutuhkan rekruter. Karena dengan meningkatnya jumlah kandidat yang diproses dalam sebuah rekrutmen, dapat meningkatkan resiko terjadinya 'bad hiring' juga. Bad hiring atau misguided hiring ini dapat terjadi ketika dalam proses mass hiring terjadi fenomena bias ataupun penggunaan alat asesmen yang tidak sesuai. 

"Concern utama yang ingin kita solve itu ada dua, tren mass hiring dan missguided hiring atau bad hiring. Tren mass hiring ini terkait permintaan lapangan pekerjaan yang sebenarnya banyak tapi tidak match (dengan profil kandidat), lalu missguided hiring atau istilahnya bad hiring yaitu perekrutan yang kurang tepat di mana impact-nya pada perusahaan banyak," kata Ahmad Zankie, dalam siaran pers, Rabu (27/9/2023).

Pada kandidat, dampaknya merasa tidak fit di kultur perusahaan, atau tidak cocok kerja di perusahaan. Bagi perusahaan juga sama, di mana ketika merekrut dan orangnya tidak cocok sedangkan orangnya sudah disortir dari ribuan ternyata value-nya tidak cocok.

Merekrut karyawan baru yang tidak kompeten di bidangnya jelas akan memberikan dampak bagi perusahaan. Kualitas pelayanan perusahaan yang diberikan kepada pelanggan atau mitra bisnis dapat menurun drastis. Imbasnya, citra perusahaan akan mengalami trust issues berkepanjangan. 

Dampak dari bad hiring juga secara langsung akan berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan proses hiring.

"Hiring ini tentunya membutuhkan cost, perusahaan mengeluarkan biaya baik untuk proses rekrutmen maupun untuk salarynya (kandidat yang direkrut). Sedangkan ketika yang direkrut tidak cocok maka performa yang diinginkan tidak terwujud, target tidak tercapai, karyawan tidak nyaman dan juga untuk mentraining kandidat yang direkrut agar fit dengan kultur perusahaan maka butuh biaya pengembangan dan pelatihan yang costnya besar sekali.” ujar Ahmad Zankie.

Ahmad Zankie menyatakan Aikrut.id berusaha hadir sebagai jawaban dari tantangan tersebut. Dengan menggunakan asesmen psikometrik ke dalam proses rekrutmen, dan dengan dukungan teknologi AI dan proses gamification pada tesnya, Aikrut.id, dapat menyederhanakan proses rekrutmen perusahaan, mengurangi biaya, dan yang paling penting, membuat keputusan rekrutmen yang lebih akurat. 

Ahmad Zankie mengatakan pihaknya hadir sebagai solusi untuk membantu proses asesmen daring dengan tes psikologi yang terstandar dibantu dengan dukungan teknologi AI dan fitur gamifikasi pada tesnya. 

 

"Visi kami adalah menghilangkan gap antara fresh graduate dengan dunia industri di mana calon kandidat tidak hanya dinilai dari lulusan universitas mana dan nilai IPK, melainkan lebih kepada potensi dari kandidat dan kesesuaian kualitas kandidat dengan teknologi psikotes milik kami yang output-nya adalah kualifikasi karyawan yang diinginkan perusahaan. Dengan Aikrut.id kami membantu perusahaan untuk merekrut lebih tepat." ujar Ahmad Zankie.

Salah satu klien Aikrut.id, Eduwart dari PT PFI Mega Life Insurance memaparkan bagaimana Aikrut.id membantu proses rekrutmen perusahaannya. "Karena prosesnya yang dilakukan secara online, rekrutmen jadi jauh lebih menarik dan memudahkan, HRD dapat melihat CV kandidat serta menerima rekomendasi terbaik otomatis" ujar Eduwart.

Platform yang telah diluncurkan dari tahun 2021 ini hingga saat ini telah memberikan asesmen pada lebih dari 80 ribu individu dari berbagai macam latar belakang pendidikan dan profesi. Pada tahun 2023 ini, Aikrut.id memiliki komitmen untuk semakin meningkatkan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Hadir dengan spirit baru tersebut Aikrut.id muncul dengan logo baru di tahun 2023 ini. Ke depannya, Aikrut.id akan terus berupaya untuk membantu sebanyak-banyaknya perusahaan dan berbagai institusi untuk mendapatkan talenta terbaiknya melalui proses asesmen yang tepat. ""Kami juga selalu membuka kesempatan untuk berbagai universitas dan institusi pendidikan untuk berkolaborasi dalam pengungkapan potensi karier talenta- talenta muda yang siap masuk dunia kerja," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement