Rabu 09 Jul 2025 17:45 WIB

UMS Bidik Kerja Sama Strategis dengan Perguruan Tinggi di UEA

Husin bersedia memfasilitasi rencana kerja sama antara UMS dan perguruan tinggi UEA.

Wakil Rektor V UMS, Prof Supriyono (tengah) saat bertemu langsung dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis, dalam ajang The 10th Indonesia’s Official Tri-Service Defence Aerospace, Maritime and Security Event di Jakarta.
Foto: Humas UMS
Wakil Rektor V UMS, Prof Supriyono (tengah) saat bertemu langsung dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis, dalam ajang The 10th Indonesia’s Official Tri-Service Defence Aerospace, Maritime and Security Event di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tengah mempersiapkan langkah strategis untuk menjalin kerja sama akademik dengan berbagai perguruan tinggi di kawasan Timur Tengah, khususnya di Uni Emirat Arab (UEA). Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor V UMS, Prof Supriyono usai bertemu langsung dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Emirat Arab dalam ajang The 10th Indonesia’s Official Tri-Service Defence Aerospace, Maritime and Security Event di Jakarta.

"Selama ini UMS belum memiliki kerja sama dengan perguruan tinggi di kawasan Timur Tengah. Maka dari itu, pertemuan dengan Embassy of the Republic of Indonesia to The United Arab Emirates, Husin Bagis menjadi langkah awal yang sangat penting," ungkap Supriyono, Rabu (9/7/2025).

Dalam pertemuan penting tersebut, Husin Bagis menyatakan kesediaan untuk memfasilitasi rencana kerja sama antara UMS dan institusi pendidikan tinggi di UEA. Pihak kedutaan meminta UMS untuk merinci daftar universitas tujuan yang hendak diajak untuk kerja sama.

Supriyono menjelaskan bahwa saat ini UMS masih dalam proses reorganisasi internal pasca-pemilihan Rektor, Wakil Rektor, serta jajaran dekan dan kepala biro, sehingga penyusunan daftar kampus mitra masih dalam tahap pembahasan.

“Kami tentu sangat antusias dengan peluang ini. Apalagi kita tahu perguruan tinggi di UEA dan Timur Tengah secara umum berkembang pesat, didukung oleh pendanaan yang besar dari pemerintah mereka," katanya.

Menurutnya, potensi kerja sama yang dapat dijajaki meliputi program pertukaran mahasiswa dan dosen, riset kolaboratif, hingga program gelar ganda (double degree) dan beasiswa studi lanjut. Hal ini diharapkan dapat memperluas jejaring internasional UMS yang selama ini telah terbangun dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, Australia, dan Eropa.

Pertemuan dengan Duta Besar RI tersebut difasilitasi oleh seorang direktur perusahaan yang bergerak di bidang ekspor-impor peralatan militer, yang turut hadir dalam forum Indo Defence dan memiliki kedekatan personal dengan duta besar.

“Ini menjadi momentum bagi UMS untuk memperluas jejaring internasional ke kawasan Timur Tengah, yang selama ini belum banyak tersentuh. Kita ingin menjadikan UMS sebagai bagian dari ekosistem pendidikan global yang lebih luas," kata Supriyono.

Rencana kerja sama ini sejalan dengan visi internasionalisasi UMS untuk menjadi perguruan tinggi bereputasi global, serta memperkuat kontribusinya dalam menjawab tantangan dan peluang pendidikan tinggi abad ke-21.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement