Kamis 05 Oct 2023 04:38 WIB

DLH Sebut Pengurangan Sampah di Kota Semarang Capai 26,4 Persen

Pengurangan sampah menjadi bagian kebijakan strategi daerah.

Aktivitas para ibu rumah tangga memilah sampah di Bank Sampah (BS)  ilustrasi
Foto: Dokumen
Aktivitas para ibu rumah tangga memilah sampah di Bank Sampah (BS) ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang menyebutkan upaya pengurangan sampah di masyarakat, terutama sampah rumah tangga dan sejenisnya, saat ini sudah mencapai 26,4 persen.

"Pengurangan sampah menjadi bagian kebijakan strategi daerah. Pada 2025, kami target 30 persen pengurangan sampah tercapai," kata Kepala DLH Kota Semarang FX Bambang Suranggono, di Semarang.

Hal tersebut disampaikan saat sosialisasi Lomba Lampah Kita (Kelola Sampah di Lingkungan Kita) 2023 kepada kalangan pelaku usaha di Kota Semarang yang berlangsung di Kantor Kecamatan Semarang Tengah.

"Masih ada (pengurangan sampah) 3,6 persen yang harus bisa diselesaikan dalam Jakstrada (Kebijakan dan Strategi Daerah) 2023-2025. Untuk yang 70 persennya (sampah) penanganan," ujarnya.

Menurut dia, upaya pengurangan sampah terus dilakukan Pemerintah Kota Semarang, termasuk melalui penyelenggaraan Lomba Lampah Kita 2023 yang telah dimulai pada 25 September lalu.

Lampah Kita merupakan lomba berbasis video mengenai pengelolaan sampah secara berkelanjutan dengan membagi empat kategori, yakni masyarakat, lembaga pendidikan, usaha/kegiatan, serta fasilitas umum.

"Kami punya keyakinan (target pengurangan sampah) akan tercapai melihat antusias masyarakat dengan adanya lomba Lampah Kita 2023. Kami melihat antusiasme dari enam kali sosialisasi," katanya.

Sosialisasi dilakukan secara bergiliran, dan untuk kali ini menyasar kategori usaha dan kegiatan dengan mengundang perwakilan dari tujuh kawasan industri maupun luar industri, pelaku usaha besar dan kecil.

"Mereka tidak menyadari timbulan sampah terjadi dari kegiatan mereka. Maka, kami ingin mereka membuat roadmap sampah dari timbulan kegiatan mereka. Bagaimana mengelola sampah dari awal muncul," ungkap dia.

Setelah ini, Bambang mengatakan sosialisasi akan menyasar juga kepada kalangan pelayanan publik, seperti pasar tradisional, pasar modern, rumah sakit, dan klinik pengobatan di Kota Semarang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement