Sabtu 07 Oct 2023 11:40 WIB

Bupati Jember Ungkap Faktor Penyebab Karhutla Lereng Gunung Argopuro

Petugas mengalami kendala untuk memadamkan titik api.

Api kebakaran hutan di lereng gunung (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Api kebakaran hutan di lereng gunung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan bahwa penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lereng Pegunungan Argopuro diduga karena faktor alam akibat puncak El Nino.

"Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bahwa sumber api karena faktor alam. Jenis batuan nila yang berada di kawasan tersebut ketika terjadi gesekan dapat menimbulkan percikan api. Itu analisa awal," katanya di Jember.

Menurutnya jenis tumbuhan di lokasi perbatasan Perhutani dengan Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) tersebut berupa tumbuhan yang ada pepohonan cemara kecil dan semak-semak, sehingga mudah terbakar.

"Pada Kamis (5/10/2023) malam sempat agak padam karena turun hujan gerimis akan tetapi informasinya pagi tadi membesar lagi karena angin dan kondisi cuaca kering," ujar dia.

Ia menjelaskan jarak lokasi karhutla dengan permukiman sangat jauh, namun petugas tetap melakukan pemantauan di Posko Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari, untuk memantau pergerakan titik api melalui aplikasi dan pengamatan jarak jauh.

"Kami minta pengamatan dari Desa Badean terus dilakukan untuk memonitor kondisi di lapangan dan berdasarkan informasi penduduk bahwa titik api yang sama pernah terjadi sekitar lima tahun lalu selama tiga hari saat kemarau panjang," katanya.

Hendy berharap hujan deras segera turun agar karhutla di lereng Pegunungan Argopuro di Kabupaten Jember dapat segera padam dan tidak semakin meluas ke kawasan BKSDA.

Sementara itu, Kepala BPBD Jember Widodo Julianto mengatakan karhutla masih belum padam di lereng Argopuro, namun petugas mengalami kendala untuk melakukan penanganan dalam memadamkan titik api di kawasan hutan lindung BKSDA.

"Akses menuju ke lokasi titik api sangat jauh dan terjal karena medan menuju ke sana sangat sulit dijangkau, sehingga pihaknya bersama sejumlah pihak hanya melakukan pemantauan dari Pos Badean," tegasnya.

Ia menjelaskan BPBD bersama sejumlah pihak melakukan pengamatan untuk memonitor penyebaran titik api karena jaraknya sangat jauh, aman dari pemukiman dan medan cukup berat untuk menuju ke lokasi karhutla.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement