Rabu 11 Oct 2023 15:56 WIB

Lewat Penyeberangan Rafah, Yordania Kirim Bantuan Kemanusiaan dan Medis ke Gaza

Bantuan dikirim melalui koordinasi penuh dengan Mesir.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Yusuf Assidiq
Bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel terlihat di Kota Gaza pada Rabu, (11/10/2023).
Foto: AP Photo/Hassan Eslaiah
Bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel terlihat di Kota Gaza pada Rabu, (11/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Setelah Gaza terus mengalami penyerbuan oleh Israel,  Raja Yordania Abdullah II telah mengarahkan pengiriman bantuan kemanusiaan dan medis yang mendesak kepada warga di Jalur Gaza.

Dilansir dari Amman News, Rabu (11/10/2023), bantuan dikirim melalui penyeberangan Rafah dengan koordinasi penuh dilakukan dengan Mesir. Raja Yordania juga mengarahkan kebutuhan yang diperlukan di Tepi Barat untuk diidentifikasi dan disediakan secepat mungkin.

Selain bantuan yang dikirimkan, dilansir di Jordan News, Yordania juga membuka pintunya untuk pengungsi dari Palestina.  Warga Yordania dan pemilik hotel berlomba untuk membuka rumah dan fasilitas mereka bagi warga Palestina yang terdampar setelah perbatasan utama antara Yordania dan Palestina, Jembatan Raja Hussein, ditutup atas permintaan pihak Israel, menurut berita Ammon.

Media sosial Yordania dipenuhi dengan pesan-pesan selamat datang untuk saudara-saudara Palestina mereka dan menyambut baik gagasan tersebut. Mohammed Al-Akilah berkata, ini adalah kebanggaan Yordania yang telah dibicarakan sepanjang hidup sebagai satu bangsa, bukan dua.

Senada dengan itu, Ola Al-Zu'bi membagikan postingan serupa. "Semoga Tuhan memberkati Anda, ini bukan hanya kata-kata, tapi tindakan," tulis Al Zubi.

Selain itu dikutip dari Al Mayadeen, sumber militer Angkatan Bersenjata Yordania (JAF) membantah tuduhan keliru bahwa Angkatan Darat AS menggunakan pangkalan militer Yordania untuk mentransfer pasokan ke Israel.

Sumber tersebut menyatakan bahwa tuduhan mengenai pesawat militer AS yang lepas landas dari fasilitas militer Yordania adalah tidak berdasar dan salah. Mereka juga  memperingatkan bahwa tuduhan tersebut adalah bagian dari kampanye kotor terhadap Yordania.

Ia mengklaim bahwa Yordania telah mempertahankan posisi teguh terhadap Palestina dan telah melakukan upaya terus-menerus untuk melayani perjuangan Palestina dan mendukung hak Palestina atas kebebasan dan kemerdekaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement