Rabu 18 Oct 2023 05:09 WIB

Potensi Karhutla Tinggi, Warga DIY Diimbau Waspada

Budi meminta masyarakat berhati-hati melakukan aktivitas yang berhubungan dengan api.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Helikopter menjatuhkan air dari udara untuk membantu proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan (ilustrasi)
Foto: Antara/FB Anggoro
Helikopter menjatuhkan air dari udara untuk membantu proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastowo mengatakan bahwa potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tinggi di musim kemarau ini. Untuk itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi karhutla. 

Salah satunya dengan tidak menyalakan api di tempat terbuka karena rawan memicu terjadinya karhutla. "Masyarakat agar lebih berhati-hati terkait kegiatan yang berhubungan dengan api," kata Budi kepada Republika belum lama ini. 

Baca Juga

Budi meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam melakukan aktivitas yang berhubungan dengan api. Seperti dengan tidak membakar sampah, maupun tidak memunculkan titik-titik api yang bisa menyebabkan kebakaran. 

"Yang hubungannya dengan api harus benar-benar dilihat sekelilingnya seperti apa, dan juga nanti antisipasinya seperti apa. Jangan sampai apa yang sudah dilakukan justru merugikan bagi masyarakat umum, apalagi sampai mengancam adanya hunian di sekitarnya," ungkap Budi. 

Terlebih, saat ini juga ada potensi angin kencang di DIY. Melakukan pembakaran di saat angin kencang juga bisa menyebabkan api merembet hingga memicu kebakaran yang lebih besar. 

"Musim kering ini untuk angin juga lumayan kencang, jadi antisipasi warga juga agar lebih ditingkatkan," jelasnya. 

Dikatakan, potensi karhutla di Kabupaten Kulon Progo juga cukup tinggi. Terutama di kawasan perbukitan Gunung Roto, yang mana sempat terbakar pada 15 oktober 2023 kemarin. 

Bahkan, kebakaran tersebut mengancam empat dusun yang ada di sekitarnya. "Saat ini mungkin daerah Gunung Roto ini (dengan potensi tinggi terjadinya kebakaran), (kawasan) yang lain itu lebih hijau," kata Budi. 

BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Yogyakarta juga sudah mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi angin kencang selama tiga hari kedepan yakni 17-19 Oktober 2023 di DIY. Potensi angin kencang ini diperkirakan akan terjadi terutama pada siang hingga sore hari.

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono mengatakan, potensi angin kencang ini diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah di DIY selama tiga hari kedepan. Mulai dari Kabupaten Sleman bagian utara, Kabupaten Kulon Progo bagian selatan, Kabupaten Bantul bagian timur dan selatan, dan kabupaten Gunungkidul.

Untuk itu, Warjono mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi dampak akibat angin kencang. Terutama masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

"BMKG Yogyakarta juga mengimbau kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk selalu memperhatikan lingkungan sekitar, dan mengantisipasi pohon tumbang dengan melakukan penebangan pohon yang rindang dan rawan tumbang," kata Warjono, Selasa (17/10/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement