Senin 16 Oct 2023 11:11 WIB

Karhutla dan Gelombang Tinggi Masih Berpotensi Terjadi di DIY

BMKG Stamet YIA memprediksi bahwa suhu udara di DIY mencapai 34 derajat celsius.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Dua petugas pemadam kebakaran melakukan pembasahan pada lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Dua petugas pemadam kebakaran melakukan pembasahan pada lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) YIA mengatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih berpotensi terjadi di DIY. Begitu pun dengan gelombang tinggi di perairan selatan DIY.

Karhutla masih berpotensi terjadi mengingat kemarau panjang dan cuaca panas saat ini. Pada Senin (16/10/2023) ini, BMKG Stamet YIA memprediksi bahwa suhu udara di DIY mencapai 34 derajat celsius.

Baca Juga

"Suhu udara 22-34 derajat celsius, dan kelembaban udara 60-96 persen," kata BMKG Stamet YIA, Senin (16/10/2023).

Lebih lanjut dijelaskan bahwa hari ini di DIY berpotensi hujan ringan, meski suhu udara diprediksi masih cukup panas. Potensi hujan ringan ini diperkirakan terjadi di Kabupaten Sleman bagian utara, dan Kabupaten Kulonprogo bagian utara. "Potensi hujan ringan terjadi siang hingga sore hari," ujar BMKG Stamet YIA.

Terkait dengan gelombang laut di perairan selatan DIY, Senin (16/10/2023) ini diprediksi mencapai 2,5 meter hingga 4,0  meter. Artinya, tinggi gelombang masuk dalam kategori tinggi.

Melihat kondisi cuaca dan tinggi gelombang laut di perairan selatan DIY, masyarakat pun diminta untuk mewaspadai karhutla dan gelombang tinggi. "Waspada potensi gelombang tinggi di Perairan Yogyakarta, serta potensi kebakaran lahan dan hutan di wilayah Yogyakarta," jelas BMKG Stamet YIA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement