REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyebut titik rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merata di DIY. Selama musim kemarau ini, kejadian karhutla di DIY meningkat.
"Hampir merata di seluruh wilayah di DIY rawan kebakaran, karena panas merata di DIY," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto kepada Republika.
BPBD DIY mencatat sudah ada 183 kejadian karhutla di DIY selama Januari hingga Oktober 2023 ini. Namun, sebagian besar kejadian karhutla ini terjadi pada puncak musim kemarau yakni Agustus hingga Oktober yang tercatat 145 kejadian.
Untuk itu, Lilik mengimbau agar warga lebih meningkatkan langkah antisipatif dan waspada terhadap hal-hal yang berpotensi memicu karhutla. Seperti menghindari membakar sampah dikarenakan dapat memicu kebakaran.
"Jika terpaksa harus membakar sampah, sedapat mungkin ditinggal dalam keadaan mati atau tidak ada bara yang tertinggal," tegas Lilik.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk menghindari pembukaan lahan dengan cara membakar rumput. Instalasi listrik rumah juga diminta agar dipastikan aman dari bahaya korsleting.
"Berikan jarak pada benda yang mudah terbakar apabila memasak dengan tungku kayu agar tidak ada perambatan api," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Lilik juga meminta warga tidak membuang puntung rokok secara sembarangan. Terlebih jika puntung rokok yang dibuang tersebut belum dalam keadaan mati karena dapat menyebabkan kebakaran.
"Apabila membuang puntung rokok sebaiknya dimatikan dulu, kemudian dibuang di tempat yang sudah disediakan," jelas dia.