REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masa kampanye Pemilu 2024 akan dimulai November 2023 dan berakhir pada Februari 2024 menjelang hari H pemungutan suara. Pada masa kampanye ini, diperkirakan akan banyak pemasangan baliho.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto, pun meminta agar pemilik yang memasang baliho memastikan kekuatan balihonya. Hal ini mengingat adanya potensi cuaca ekstrem pada peralihan musim panas ke musim kemarau atau pancaroba.
Awal musim hujan di DIY diperkirakan dimulai pada November dasarian I sehingga menjelang musim hujan masuk pancaroba. Lilik menyebut pada pancaroba tahun lalu banyak kejadian baliho maupun spanduk yang roboh.
"Tahun lalu beberapa baliho, spanduk juga roboh. Harapannya yang pemilik media mengecek kembali kekuatan balihonya sehingga tidak menimbulkan bahaya," kata Lilik di kantor BPBD DIY, Kota Yogyakarta, Kamis (19/10/2023).
Begitu pun saat musim hujan maupun puncak musim hujan, meningkatkan langkah antisipatif juga penting dalam pemasangan baliho. Terlebih, dalam masa kampanye biasanya pemasangan baliho tidak seluruhnya permanen, tapi beberapa dipasang menggunakan bambu.
Selama pancaroba dapat terjadi cuaca ekstrem yang mengakibatkan potensi bencana juga meningkat. Baik itu banjir, tanah longsor, hingga angin kencang yang mana juga bisa menyebabkan robohnya baliho maupun spanduk.
"Pada masa-masa kampanye tentunya banyak yang memasang baliho, baik yang permanen maupun dengan bambu. Ini harapannya saat musim pancaroba, memasang baliho diperhatikan kekuatannya, sehingga saat terjadi angin kencang, baliho itu aman," kata Lilik.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY juga sudah mengimbau warga untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi pada saat pancaroba.
"Pada periode peralihan musim perlu diwaspadai cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang yang bisa terjadi pada periode tersebut," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas.
Ditegaskan, pemerintah maupun masyarakat juga diminta waspada menjelang musim hujan maupun pada saat puncak musim hujan di DIY. Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Februari 2024 mendatang.
Peningkatan kewaspadaan ini perlu dilakukan terutama yang berada di kawasan rawan bencana. Seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang sering terjadi saat pancaroba di DIY.
"Waspada menjelang dan pada puncak musim hujan dengan melakukan tindakan mitigasi bencana, meliputi membersihkan saluran-saluran air, memangkas dahan pohon, memastikan kekuatan baliho-baliho di jalan raya, dan tindakan-tindakan mitigasi bencana lainnya," ujar Reni.