REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menargetkan angka kemiskinan hingga 4,07 persen. Hal ini berarti angkanya akan sama dengan capaian sebelum pandemi Covid-19.
Wahyu mengatakan, angka kemiskinan Kota Malang sebenarnya telah mencapai terendah kedua se-Jawa Timur (Jatim). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, angka kemiskinan di Kota Malang sebesar 4,37 persen. Kemudian pada tahun berikutnya turun sebesar 0,11 persen sehingga menjadi 4,26 persen.
Menurut Wahyu, capaian tersebut termasuk pertanda bagus bagi Kota Malang. "Karena dalam satu dekade Kota Malang dapat menurunkan angka kemiskinan dan kita terendah kedua di Jawa Timur," jelas Wahyu.
Selanjutnya, Wahyu berharap angka kemiskinan di Kota Malang dapat terus menurun ke depannya. Namun dia menilai ini tidak bisa langsung turun signifikan. Jika dibandingkan kota atau kabupaten lain, pencapaian ini sudah bagus.
Merujuk kondisi tersebut, Wahyu pun mengajak jajaran pejabat di level kelurahan untuk bergerak bersama mengentaskan kemiskinan. Bahkan, dia meminta agar ada pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Langkah ini bertujuan agar intervensi pemerintah dalam pengentasan kemiskinan tepat sasaran.
Menurut dia, data yang tertera di DTKS sangat diperlukan. Melalui data dari lapangan ini, maka dapat mendeteksi kemiskinan lebih dini. Dengan demikian, pemerintah nantinya mampu mewadahi dan mengakomodasi nantinya.
Di samping itu, Wahyu juga berpendapat, data yang akurat akan menjadikan upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan tepat sasaran. Untuk diketahui, saat ini Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang menggunakan DTKS sebagai data induk. Kemudian juga menjadi data dasar yang digunakan pemerintah dalam melakukan intervensi permasalahan sosial utamanya penanganan kemiskinan.
Untuk meningkatkan intervensi, maka perlu ada perbaikan aspek tata kelola pengentasan kemiskinan. Salah satunya menyusun database kesejahteraan sosial yang berbasis nama, alamat , NIK dan kebutuhan. "Sehingga semua upaya penanganan kemiskinan yang dilakukan oleh Pemkot Malang lebih tepat sasaran," ucap Wahyu.