Kamis 26 Oct 2023 11:40 WIB

Dies Natalis Ke-56, Fakultas Filsafat UGM Gelar Festival Karawitan

Budaya di Indonesia menjadi pilar bagi pengembangan dan pendidikan budi pekerti.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Kampus UGM Yogyakarta.
Foto: Yusuf Assidiq
Kampus UGM Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Fakultas Filsafat UGM menyelenggarakan Festival Karawitan yang berlangsung pada Rabu (25/10/2023). Festival Karawitan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari peringatan puncak dies natalis ke-56 Fakultas Filsafat UGM.

Ketua Panitia Festival Karawitan UGM, Sartini, mengatakan festival ini diikuti oleh 25 kelompok karawitan di DIY. Selain dari kelompok karawitan internal UGM, festival ini juga diikuti sejumlah kelompok karawitan dari luar UGM seperti UNY, Kejaksaan Tinggi DIY, dan kelompok karawitan dari Pedukuhan Blotan, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman.

Baca Juga

"Festival ini diadakan untuk melestarikan budaya Jawa dan mewadahi serta mengapresiasi kelompok-kelompok gamelan untuk tampil," kata Sartini dalam keterangannya, Rabu.

Festival Karawitan berlangsung selama satu hari penuh dari pagi hingga malam hari. Selain Festival Karawitan, dalam kesempatan itu turut diselenggarakan pameran batik dan makanan tradisional.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerja Sama & Alumni Fakultas Filsafat UGM, Iva Ariani, menyampaikan bahwa Festival Karawitan merupakan kegiatan yang rutin digelar Fakultas Filsafat UGM setiap tahunnya. Kegiatan ini mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat yang ditunjukkan dengan semakin tingginya animo kelompok karawitan di Yogyakarta untuk mengikuti kegiatan ini.

"Fakultas Filsafat tahun ini bisa menggelar kembali Festival Karawitan dengan acara yang lebih besar dan diikuti lebih banyak peserta serta dimeriakan dengan pameran batik dan bazar kuliner nusantara," ucapnya.

Iva mengatakan bahwa budaya di Indonesia menjadi pilar bagi pengembangan dan pendidikan budi pekerti serta memantapkan nilai-nilai kearifan lokal. Pengaruh teknologi dan arus globalisasi yang begitu kuat semakin mengikis nilai kearifan lokal masyarakat. Hal tersebut mendorong Fakultas Filsafat UGM yang memiliki visi mengembangkan filsafat nusantara untuk menghangatkan kembali dan melestarikan budaya Indonesia salah satunya gamelan, batik, dan lainnya.

"Beragam kegiatan dalam rangkaian dies natalis ini kita selenggarakan dalam upaya menguatkan nilai budaya dan kultural," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement