Kamis 26 Oct 2023 22:54 WIB

Israel Mulai Serang Lebanon dan Suriah 

Para pemimpin dunia menyatakan keprihatinannya aksi saling serang ini.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Fernan Rahadi
Israel menyerang Hizbullah di Lebanon selatan pada Selasa (17/10/2023) pagi, menurut militer Israel.
Foto: AP
Israel menyerang Hizbullah di Lebanon selatan pada Selasa (17/10/2023) pagi, menurut militer Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Militer Israel (IDF) mengatakan pesawatnya menyerang Lebanon sebagai pembalasan atas serangan rudal permukaan ke udara sebelumnya. Serangan tersebut dilakukan pada Rabu (25/10/2023) malam. 

"Beberapa saat yang lalu, Aerial Defense Array IDF mencegat rudal darat-ke-udara yang ditembakkan dari Lebanon ke arah UAV (pesawat tak berawak) IDF," kata Pasukan Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan seperti dikutip RTE, Kamis (26/10/2023).

Baca Juga

"Sebagai tanggapan, pesawat IDF menghantam sumber peluncuran," katanya.

Israel terlibat dalam pertukaran serangan rutin dengan kelompok militan Islam Hizbullah dan faksi-faksi Palestina yang bersekutu di Lebanon selatan sejak dimulainya perang dengan Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Militernya juga menyerang target-target militer di dalam Suriah pada Rabu sebagai pembalasan atas apa mereka katakan sebagai serangan terhadap Israel. Media pemerintah Suriah mengatakan serangan tersebut menewaskan delapan tentara Suriah.

Para pemimpin dunia menyatakan keprihatinannya aksi saling serang ini dapat menyeret Israel ke dalam konflik yang lebih luas dengan negara-negara lain di wilayah tersebut. Memperburuk konfliknya dengan Hamas.

Israel membombardir Gaza sebagai pembalasan atas serangan mendadak yang dilakukan Hamas yang menurut Israel menewaskan 1.400 orang yang sebagian besar warga sipil dan menculik 222 orang lainnya.

Kementerian kesehatan Hamas di Gaza mengatakan serangan-serangan Israel sejauh ini telah menewaskan lebih dari 6.500 warga Palestina. Terdapat kekhawatiran jumlah korban akan terus bertambah jika Israel terus melakukan invasi darat dalam upaya untuk menghancurkan Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Hizbullah mengatakan para pejabat senior Hamas dan Jihad Islam mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah untuk mencapai "kemenangan yang nyata" dalam perang mereka dengan Israel.

Pernyataan Hizbullah tidak merinci kapan atau di mana Nasrallah bertemu dengan orang nomor dua Hamas, Saleh al-Aruri, dan pemimpin Jihad Islam, Ziad Nakhaleh. Kelompok yang didukung Iran itu hanya mengatakan pertemuan tersebut dilakukan di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Lebanon.

Israel juga meningkatkan pengeboman di Gaza selatan, menewaskan banyak warga Palestina, sementara kekerasan berkobar di tempat lain di Timur Tengah dan pertikaian membayangi upaya PBB mengirimkan bantuan ke Gaza. 

Ratusan ribu warga Palestina yang tinggal di utara mengungsi ke selatan Gaza setelah Israel memperingatkan mereka akan membombardir wilayah utara untuk menghabisi para militan Hamas.

Lembaga kemanusiaan PBB di Palestina (UNRWA) mengatakan seorang pengungsi tewas dan 44 lainnya luka-luka dalam sebuah serangan udara Israel di dekat sekolah yang dibangun lembaga itu di kota Rafah. Dalam pernyataannya UNRWA mengatakan sekolah tersebut menampung 4.600 orang dan mengalami kerusakan parah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement