Selasa 31 Oct 2023 13:32 WIB

Jadi Ikon Wisata Kuliner, Yogyakarta Standardisasi Kualitas Angkringan Sehat

Perlu standar kebersihan untuk meningkatkan kualitas wisata kuliner angkringan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Suasana kuliner angkringan di Kota Yogyakarta.
Foto: Yusuf Assidiq
Suasana kuliner angkringan di Kota Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta membuat standardisasi kualitas angkringan sehat. Sekda Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan geliat pariwisata di Kota Yogyakarta.

Standardisasi ini dilakukan dengan strategi inovasi branding Echo atau Enak Cetho. Menurut Aman, branding Echo ini bermaksud agar penjual angkringan dapat meningkatkan mutu pangan sehingga berdampak pada tingkat kepercayaan konsumen dan wisatawan dalam mengonsumsi makanan/minuman yang dijual.

"Selain itu, juga untuk meningkatkan kualitas wisata kuliner di Kota Yogya khususnya pada angkringan dengan konsep angkringan sehat," kata Aman di Balai Kota Yogyakarta, Senin (30/10/2023).

Dijelaskan, penentuan pemberian branding ini dilakukan dengan beberapa indikator. Untuk kualitas enak diukur dengan uji organoleptik.

Sedangkan, untuk standardisasi cetho pedagang angkringan diukur melalui form skor keamanan pangan (SKP). "Sementara, uji cemaran mikroba menggunakan analisis kuantitatif bahan pangan dengan metode total plate count (TPC)," ujar Aman.

Dipilihnya angkringan lantaran menjadi salah satu ikon wisata kuliner di Kota Yogyakarta. "Kota Yogya memiliki keistimewaan dengan adanya angkringan. Suasana kekeluargaan antara penjual dan pembeli membuat kuliner ini paling digemari oleh para wisatawan," katanya.

Aman juga menuturkan, salah satu faktor utama yang diperhatikan wisatawan dalam memilih kuliner angkringan, yakni kebersihannya. Untuk itu, diperlukan standar kebersihan untuk meningkatkan kualitas wisata kuliner angkringan di Kota Yogyakarta.

"Diperlukan sebuah standar kebersihan untuk meningkatkan kualitas wisata kuliner angkringan agar dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan terhadap menu di angkringan," ujar dia.

Lebih lanjut, Aman menyebut di tahap awal dipilih 10 angkringan yang menjadi prioritas dalam standarisasi dengan branding Echo ini. Ke-10 angkringan ini merupakan penjual yang melakukan aktivitas memasak di tempatnya berjualan, dan diberikan sertifikat Echo.

"Yang mana makanan yang disajikan bukan titipan atau sudah diolah pedagang sejak dari rumah," katanya.

Aman menegaskan, strategi inovasi branding Echo ini sangat penting dilakukan, baik melalui sosialisasi, monitoring, dan evaluasi agar terwujudnya angkringan sehat di Kota Yogyakarta. Meski saat ini baru 10 angkringan yang jadi prioritas, standardisasi ini nantinya juga akan diterapkan di seluruh angkringan.

"Nantinya inovasi Echo tetap akan diterapkan di seluruh angkringan di Kota Yogya. Nanti dari Dinas Kesehatan akan melibatkan tenaga atau ahli gizi yang sudah terlatih," ujar Aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement