Rabu 01 Nov 2023 10:15 WIB

Harga Berbagai Jenis Cabai Terus Melonjak di Kabupaten Semarang

Kenaikan harga cabai dipicu menurunnya produktivitas dan pasokan dari petani.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
 Pedagang cabai di Pasar Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Foto: Bowo Pribadi
Pedagang cabai di Pasar Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Konsumen di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, kini tidak memiliki pilihan untuk menyiasati mahalnya harga cabai rawit merah. Pasalnya, harga komoditas cabai rawit hijau di tingkat pedagang kini juga ikut meroket.   

Akhir pekan kemarin, komoditas cabai rawit merah terlebih dahulu mengalami kenaikan harga. Di tingkat pedagang di sejumlah pasar tradisional, harga cabai rawit merah menembus nominal Rp 81.600 per kilogram.

Baca Juga

Belakangan ini, komoditas cabai rawit hijau juga mengalami kenaikan harga. Bahkan harga terkini cabai rawit hijau yang terpantau dari beberapa pasar tradisional, mampu melampaui harga cabai rawit merah.

“Lonjakan harga cabai rawit hijau terpantau dalam dua hari ini,” kata Petugas Pengawasan Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, Saleh, di Ungaran.

Berdasarkan data hasil monitoring petugas Diskumperindag, harga komoditas cabai rawit hijau di tingkat konsumen sudah mencapai Rp 82.600 per kg. Sehari sebelumnya harga cabai rawit hijau masih di kisaran Rp 61.500, saat harga cabai rawit merah sudah tembus Rp 81.600 per kg.

“Sehingga komoditas cabai rawit hijau telah megalami kenaikan hingga Rp 20 ribu per kg hanya dalam waktu satu hari dan saat ini menjadi lebih mahal dibandingkan harga komoditas cabai rawit merah,” katanya.

Ia juga menyampaikan, untuk data terkini harga cabai merah keriting di beberapa pasar tradisional mencapai Rp 71 ribu per kg dan cabai merah besar (teropong) Rp 62 ribu per kg.

Lonjakan harga cabai ini tidak hanya terpantau di Pasar Bandarjo  saja, namun juga di Pasar Karangjati, Kecamatan Bergas. “Harga ini telah jauh melebihi harga normal yang biasanya berada di kisaran Rp 35 ribu – Rp 40 ribu per kg,” ujar dia.

Sementara itu, para pedagang mengakui, sejauh ini mereka belum banyak dipusingkan oleh kenaikan harga komoditas cabai trsebut. Sebagian dari mereka bahkan mengaku tidak kehilangan omzet meski harga cabai kini naik dua kali lipat.

“Cabai tetap saja dibeli oleh para pemilik warung makan maupun pengelola restoran. Sebab bumbu masakan mereka juga membutuhkan cabai butuh cabai,” ungkap Suliyah (68), pedagang di Pasar Karangjati.

Saat harga cabai rawit hijau belum naik, lanjutnya, memang bisa mejadi alternatif untuk menyiasati kenaikan harga cabai rawit merah. Misalnya membeli dengan komposisi 0,5 kg cabai rawit merah dan 0,5 kg cabai rawit hijau.

Namun sekarang hampir semua jenis cabai sudah mengalami kenaikan harga dibandingkan hari-hari kemarin.”Tetapi, mereka yang membutuhkan Sementara ini juga tetap mampu membeli,” lanjut Suliyah.

Kepala Diskumperindag Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengungkapkan, kenaikan harga cabai saat ini dipicu menurunnya produktivitas dan pasokan cabai dari para petani akibat musim kemarau paanjang tahun ini.

Di lain pihak, permintaan konsumen di pasar juga cukup tinggi. Sehihgga antara produktivitas dan permintaan konsumen menjadi timpang.

Dari hasil koordinasi dengan Dinas Pertanian, musim kemarau yang berlangsung cukup panjang telah berdampak terhadap hasil produksi cabai yang tidak bisa maksimal. “Sehingga pasokan cabai dari petani pun berkurang,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement