Rabu 01 Nov 2023 19:41 WIB

Cak Imin: Kampus Harus Membuka Diri Berdialektika dengan Capres-Cawapres

Unisma mengundang tiga kandidat capres-cawapres yang berkontestasi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
 Universitas Islam Malang (Unisma) mengadakan Sharing Session untuk para calon presiden dan wakil presiden yang akan berkontestasi di Pemilu 2024, Rabu (1/11/2023).
Foto: Wilda Fizriyani
Universitas Islam Malang (Unisma) mengadakan Sharing Session untuk para calon presiden dan wakil presiden yang akan berkontestasi di Pemilu 2024, Rabu (1/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI, Muhaimin Iskandar, menilai saat ini sudah seharusnya kampus membuka diri untuk berdialektika dengan seluruh calon presiden (capres) dan cawapres. Hal ini diungkapkannya dalam menanggapi kegiatan Sharing Session yang diselenggarakan di Universitas Islam Malang (Unisma), Rabu (1/11/2023)

 

Tak hanya membuka dnegan capres-cawapres, kampus juga perlu melibatkan ahli-ahli dalam berdialektika tersebut. "Supaya apa? Supaya pemerintahan yang terpilih nanti benar-benar berjalan sesuai tatanan yang ada. Keinginan perubahan dan perbaikan yang sempurna," kata pria yang kerap disapa Cak Imin ini.

 

Unisma sendiri semula berencana mengundang tiga kandidat capres-cawapres yang berkontestasi di Pemilu 2204. Namun hingga kegiatan berakhir, hanya Cak Imin yang hadir dalam acara yang dihadiri raja-raja se-Indonesia dan mahasiswa baru Unisma tersebut.

Menanggapi ketidakhadiran kandidat lain, Cak Imin mengaku pada dasarnya selalu siap hadir apabila diundang, termasuk undangan dari kampus.

 

Pada kesempatan sama, Rektor Unisma, Prof Masykuri, menuturkan tidak merasa kecewa atas ketidakhadiran kandidat capres-cawapres lainnya. "Bagi kami biasa-biasa saja. Tentu harapan kami untuk bisa hadir semuanya," jelasnya.

 

Unisma telah merencanakan kegiatan ini sejak lama. Undangan pun sudah disampaikan dan diterima masing-masing kandidat. Namun karena semuanya memiliki kesibukan, tentu menjadi hak mereka untuk tidak hadir.

 

Hal yang pasti, kata dia, Unisma sebagai lembaga pendidikan akademik berusaha memberikan ruang yang sama bagi seluruh capres-cawapres.

Pihaknya berupaya mengajak para capres dan cawapres untuk dapat menyampaikan gagasan, ide, visi, dan misi persoalan pendidikan, ekonomi, sosial, serta budaya. Sehingga, para pemilih muda dapat tahu gagasan cerdas mereka dalam membangun bangsa dan negara.

 

Sementara itu, mahasiswa baru Unisma, Muhammad Hafid, mengaku sempat kecewa ketika mengetahui tidak semua capres-cawapres hadir dalam kegiatan Sharing Session.

Namun demikian, dia tetap merasa sedikit bahagia karena ini merupakan momen perdananya dapat bertemu salah satu kandidat cawapres. Dia berharap pemimpin yang terpilih dapat membuat Indonesia lebih baik lagi ke depannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement