REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Melalui program Hibah Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan Daerah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi tahun 2025, tim dosen dari AKPRIND University Yogyakarta melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk 'Penguatan Daya Saing Industri Knalpot melalui Inovasi Teknologi Pelapisan dan Pewarnaan Logam Ramah Lingkungan berbasis Green Manufacturing sebagai Produk Unggulan Daerah Purbalingga.'
Program yang diketuai Prof Dr Anak Agung, STM Tech ini menjadi langkah strategis dalam mendukung peningkatan kualitas, nilai tambah, dan keberlanjutan lingkungan pada sektor industri kecil dan menengah (IKM) knalpot di Kabupaten Purbalingga. Melalui pendekatan green manufacturing, kegiatan ini mendorong pelaku IKM untuk menerapkan teknologi pelapisan dan pewarnaan logam yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan sesuai dengan standar industri nasional.
Dalam wawancaranya, Prof Anak Agung menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian perguruan tinggi terhadap kebutuhan riil industri lokal, khususnya dalam meningkatkan kualitas produk dan keberlanjutan proses produksinya.
Tim pengabdian AKPRIND University hadir memberikan transfer teknologi pelapisan ramah lingkungan, pendampingan manajemen produksi, serta pelatihan pemasaran digital bagi para pelaku IKM. Pendekatan ini tidak hanya menekankan aspek teknis, tetapi juga strategi penguatan daya saing dan keberlanjutan bisnis di era industri hijau.
"Kami ingin industri knalpot Purbalingga dikenal bukan hanya karena kuantitas produksinya, tetapi juga karena kualitas dan kepedulian lingkungannya. Melalui penerapan green manufacturing, produk lokal ini diharapkan mampu menembus pasar nasional bahkan ekspor," kata Prof Anak Agung.
Program ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan asosiasi pelaku industri knalpot. Ke depan, AKPRIND University akan melanjutkan pendampingan dengan penerapan sistem green plating yang mampu mengurangi limbah bahan kimia, memperpanjang usia produk, dan meningkatkan efisiensi proses produksi.
Salah satu anggota tim dari Program Studi Teknik Elektro AKPRIND University, Sigit Priyambodo menjelaskan bahwa inovasi green plating yang diterapkan mengoptimalkan efisiensi energi listrik dan menggunakan larutan ramah lingkungan sebagai pengganti bahan kimia berbahaya.
“Kami mengembangkan sistem kontrol arus dan waktu proses pelapisan berbasis mikrokontroler untuk mengatur kestabilan elektroplating. Selain hasilnya lebih seragam dan berkilau, konsumsi daya dapat menurun. Cairan pelapis yang kami gunakan pun dapat diregenerasi, sehingga limbah kimia berkurang," kata Sigit.
Lebih lanjut, Sigit menambahkan bahwa pendekatan green plating ini tidak hanya fokus pada hasil visual, tetapi juga efisiensi energi dan keselamatan kerja operator. “Dengan sistem monitoring digital, pelaku usaha bisa memantau proses pelapisan melalui indikator arus dan tegangan yang terukur, sehingga tidak ada pemborosan energi maupun bahan kimia," katanya.
“Kami berharap knalpot Purbalingga tidak hanya dikenal karena kuantitas produksinya, tetapi juga karena kualitas dan inovasi ramah lingkungannya. Inilah wujud nyata implementasi green manufacturing yang berorientasi pada keberlanjutan," kata Prof Anak Agung.
Program ini mendapat sambutan positif dari pemerintah daerah dan asosiasi pelaku IKM knalpot Purbalingga. Ke depan, tim AKPRIND University akan melanjutkan kegiatan dengan uji performa lapisan, sertifikasi mutu, serta penerapan sistem pelapisan digital berbasis IoT guna memperkuat transformasi industri knalpot menuju era industri hijau.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara akademisi, pelaku industri, dan pemerintah daerah dalam mewujudkan Purbalingga sebagai pusat inovasi teknologi knalpot nasional yang berdaya saing tinggi dan berwawasan lingkungan.