REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Saat ini media sosial banyak memberikan manfaat jika digunakan dengan benar. Hal ini dikatakan oleh alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), David Bahtiyar Rizal.
Selama lebih dari 11 tahun ia menggeluti bidang jurnalistik hingga menjadi pembaca berita. Kini ia juga terjun menjadi influencer. David pun membagikan ceriita dan tip menarik dalam UMMTalks pada akhir Oktober lalu.
Selama kuliah, ia memang sudah memiliki gambaran ingin menjadi jurnalis dan presenter di sebuah stasiun TV. Maka dari itu, ia memilih Prodi Ilmu Komunikasi dengan konsentrasi jurnalistik untuk menambah wawasan mengenai bidang jurnalistiknya.
Pada tahun awal perkuliahan, dia sempat menjadi mahasiswa 'kupu-kupu' (kuliah pulang-kuliah pulang--Red). Kemudian pada tahun kedua, ia memilih untuk cuti karena suatu hal.
"Meski begitu, aku bangkit di tahun ketiga dan mencoba berkecimpung dalam dunia jurnalistik dengan ikut magang di Humas Protokoler UMM," kata dia.
Presenter kondang itu mengatakan, perjalanannya untuk bisa menjadi jurnalis tidak mudah. Saat tahun akhir perkuliahan, sekitar 2012, ia mengerjakan tugas akhir (skripsi) dengan mengikuti audisi SCTV Goes to Campus di salah satu kampus di Surabaya. Dari ajang tersebut, ia mendapatkan juara dan diundang untuk langsung datang ke SCTV Jakarta.
Selama menjadi jurnalis itulah ia mendapat banyak sekali cerita suka duka yang mewarnai hidupnya. Salah satunya saat meliput peristiwa bencana alam nasional maupun internasional. Ia merasa bangga karena profesinya bisa memberikan informasi bermanfaat pada masyarakat.
David juga mencoba peruntungan dengan masuk di dunia content creator (pembuat konten). Ia mulai terjun ke dunia konten sejak 2018 saat masih berprofesi sebagai jurnalis.
Ia membuat konten a day in my life atau membuat behind the scene menjadi presenter berita. Apalagi saat pandemi Covid-19 ada larangan beraktivitas di luar ruangan. Ia memanfaatkannya untuk menekuni bidang baru.
Menurutnya, media sosial harus dan dapat dimanfaatkan secara maksimal agar tidak sia-sia. Terlebih lagi, sebagian besar masyarakat termasuk anak muda zaman sekarang pasti sudah memiliki beragam media sosial.
Anak-anak muda Gen Z sekarang bisa mendapatkan beragam hal lewat internet dan media sosial. "Mulai dari cuan hingga relasi yang dapat digunakan saat terjun ke dunia kerja. Maka dari itu, pergunakanlah media sosial dengan beretika. Media sosial seperti pisau bermata dua. Banyak kasus yang (disebabkan) karena kurangnya etika," katanya dalam pesan resmi yang diterima Republika.