REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah dukungan rakyat Indonesia untuk kemerdekaan Palestina, masih ada komentar di media sosial yang mendukung Israel bahkan menghina pendukung Palestina. Ketua Umum PB Al Washliyah KH Masyhuril Khamis mengatakan, salah satu bentuk kepedulian adalah bersimpati dan empati untuk Palestina.
Sehingga aksi unjuk rasa merupakan gerakan yang memungkinkan dilakukan untuk menunjukkan pada dunia bahwa bangsa Indonesia tidak suka dengan apapun bentuk penjajahan, terutama tentang kekejaman lsrael.
"Mereka yang sedang mendukung dan berdiri pada Israel, rasanya mereka adalah orang orang yang tidak punya nurani dan mereka tidak menghayati nilai keindonesiaan. Di mana dalam pembukaan UUD 45 jelas melarang akan adanya penjajahan," ujar Kiai Masyhuril, Senin (6/11/2023).
Pada aksi Ahad, (5/11/2023) seluruh eleman Al Washliyah sudah ikut, tidak hanya di ibu kota, tapi juga di tempat lahirnya Al Washliyah di Sumatra Utara. Selain aksi unjuk rasa, Al Washliyah juga terus melakukan donasi lewat AlZis, Al Washliyah Zakat Infak dan Shadaqah, di semua lembaga pendidikan dan masjid binaan ustaz Al Washliyah.
Dua program utama untuk donasi Palestina melalui AlZis adalah paket media dan paket pangan. Sebelumnya, informasi yang diterima dari pengurus Al Washliyah perwakilan luar negeri di Palestina, saat ini jutaan warga Palestina mengalami kesulitan air bersih akibat perang yang terjadi antara pasukan Hamas dan Israel.
"Alhamdulillah kita berhasil mengumpulkan donasi dalam jumlah miliaran rupiah dari para pengurus wilayah dan cabang Al Washliyah se-Indonesia,” ujar dia. Donasi yang terkumpul langsung dikirimkan ke Gaza, Palestina, melalui pengurus Al Washliyah cabang perwakilan luar negeri di Palestina.
Kemudian donasi digunakan untuk membeli semua kebutuhan yang dibutuhkan warga Palestina. Satu di antaranya satu juta ton air bersih.