Selasa 07 Nov 2023 09:06 WIB

Soal Kuota Tambahan Haji 2024, Legislator: Prioritaskan Lansia

Ada calhaj yang harus menunggu hingga 40 tahunan lebih.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Jamaah haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi (ilustrasi)
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Jamaah haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Arab Saudi memberikan tambahan kuota haji 1445H/2024M sebanyak 20 ribu ribu orang. Anggota Komisi VIII DPR RI Wisnu Wijaya meminta agar Kementerian Agama mengutamakan kelompok lansia untuk mengakses kuota tambahan haji tersebut.

Wisnu menilai, lansia yang berhak jadi prioritas adalah yang memenuhi syarat istitha’ah kesehatan haji sesuai Permenkes Nomor 15 Tahun 2016. "Masalah masa tunggu ini yang menjadi keprihatinan banyak calon jamaah karena ada yang harus menunggu hingga 40 tahunan lebih, sementara usia mereka saat ini ada yang sudah kadung menginjak 50-an bahkan sudah sepuh. Untuk itu, kami meminta agar mereka yang lansia ini menjadi prioritas. Mereka perlu didahulukan untuk memperoleh kuota tambahan haji itu," kata Wisnu, Senin (6/11/2023).

Legislator Fraksi PKS ini menambahkan, untuk memenuhi asas keadilan, opsi screening calon jamaah yang sudah berangkat haji perlu dilakukan agar kuota tambahan ini betul-betul dirasakan manfaatnya oleh mereka yang belum berangkat.

"Perlu saya garisbawahi, bahwa ini tidak bermaksud untuk menghalangi orang ibadah. Melainkan untuk memberikan kesempatan ibadah bagi mereka yang belum berkesempatan," tegasnya.

Di sisi lain, Arab Saudi disebut hanya akan memberikan kuota petugas haji sebanyak 2,000 orang pada penyelenggaraan haji 2024. Anggota DPR Dapil Jateng 1 tersebut  mendorong Kementerian Agama memperkuat negosiasinya dengan Arab Saudi untuk membatalkan kebijakan pemangkasan jumlah petugas haji 2024.

"Mengapa kuota petugas haji kita justru dikurangi di tengah rencana penambahan kuota jemaah kita? Dengan rasio 1:120,  saya khawatir petugas haji yang ada jadi kelimpungan sehingga dikhawatirkan banyak jamaah yang tidak bisa mendapatkan bantuan yang memadai dari petugas," ungkapnya.

Wisnu meminta agar jumlah petugas haji 2024 minimal sama dengan 2023. Bahkan, jika perlu ditambah karena adanya tambahan kuota haji untuk 2024.

"Saya tekankan, petugas haji ini juga perlu dipastikan punya kompetensi yang memadai, paham kondisi, dan terlatih dengan baik terkait dinamika di lapangan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement