Rabu 08 Nov 2023 02:14 WIB

Hadapi Masa Pancaroba, Begini Antisipasi BPBD Kabupaten Semarang

Di Kecamatan Bancak terjadi angin ribut yang merusak 44 bangunan rumah.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Warga bersama relawan membersihkan reruntuhan dampak kerusakan atap rumah warga akibat bencana angin puting beliung di wilayah Kabupaten Semarang (ilustrasi)
Foto: Republika/bowo pribadi
Warga bersama relawan membersihkan reruntuhan dampak kerusakan atap rumah warga akibat bencana angin puting beliung di wilayah Kabupaten Semarang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Memasuki musim pancaroba peralihan musim kemarau ke musim penghujan, masyarakat di Jawa Tengah diimbau mewaspadai cuaca ekstrim yang berpotensi terhadap terjadinya berbagai bencana hydrometeorologi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrim, yang ditandai oleh hujan lebat disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah di Jateng.

Terutama terhadap potensi bencana hidrometeorologi berikut dampak yang ditimbulkannya. “Seperti angina puting sambaran petir, pohon tumbang dan lainnya,” ungkap Petugas BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani, Risca Maulida S.

Terkait hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang telah menyiapkan berbagai antisipasi dalam rangka menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di masa pancaroba ini.

Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengungkapkan, dalam menghadapi masa pancaroba serta berbagai potensi cuaaca yang tidak menentu, maka langkah-langkah baik mitigasi, antisipasi, serta penanganan cepat telah disiapkan.

Menyikapi berbagai potensi bencana hidrometeorologi ini, BPBD Kabupaten Semarang telah melaksanakan sosialisasi di tingkat kecamatan, dengan terus memperbarui informasi perkembangan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG.

“Sebab, bencana hidrometeorologi telah terjadi di wilayah Kabupaten Semarang, khususnya di Kecamatan Bancak berupa angin ribut yang mengakibatkan kerusakan 44 bangunan rumah, akhir pekan kemarin,” kata dia.

Dalam rangka memperkuat sistem koordinasi, komunikasi, dan informasi mengenai mitigasi kebencanaan, jelas Alex, BPBD juga telah memperkuat sistem komunikasi dan informasi dengan melibatkan seluruh pemangku kebijakan hingga di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan.

“Setiap hari informasi perkembangan cuaca maupun peringatan dini dari BMKG akan diteruskan melalui seluruh camat untuk diteruskan kepada aparatur desa/kelurahan yang ada di wilayahnya masing-masing,” tegasnya.

Tak hanya itu, masih ungkap Alex, langkah-langkah untuk memperkuat koordinasi juga dilakukan bersama dengan para relawan yang ada di 19 kecamatan. Termasuk dalam rangka memantau situasi terkini di lingkungan masing-masing.

Sehingga manakala terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, khususnya terkait kondisi kebencanaan, akan dapat ditindaklanjuti dan diantisipasi dengan cepat, terpadu, dan terbaik bagi masyarakat.

Di Posko Induk BPBD Kabupaten Semarang, juga disiagakan anggota personel tim reaksi cepat (TRC) selama 24 jam. Sementara tim yang lain (di luar personel di posko induk) juga telah diminta siaga monitor 24 jam dan manakala dibutuhkan juga siap mendukung TRC dalam penanganan bencana.

Terkait kesiapan peralatan, telah dilakukan pemeriksaan terhadap berbagai peralatan yang dibutuhkan. Termasuk memperbaiki berbagai peralatan yang kondisinya sudah kurang memadai.

Berdasarkan peta rawan bencana di Kabupaten Semarang dan data kejadian bencana alam dari tahun ke tahun, BPBD juga memberikan penekanan untuk wilayah kecamatan dengan potensi kebencanaan cukup besar agar lebih meningkatkan kewspadaan.

Seperti Kecamatan Bancak dan Bringin yang rawan angin puting beliung, Kecamatan Banyubiru yang rawan potensi bencana tanah longsor, Kecamatan Suruh yang berpotensi terhadap bencana banjir dan puting beliung.

“Yang diharapkan tentu tidak sampai terjadi bencana alam, namun langkah-langkah antisipasi ini kami persiapkan manakala kondisi dan situasi sangat membutuhkan upaya-upaya penanganan cepat,” tegas Alex.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement