Kamis 09 Nov 2023 05:19 WIB

Pemkab Bantul Belum Bisa Prediksi Kapan Harga Cabai Turun

Cabai merupakan satu dari tiga komoditas bahan pangan yang jadi perhatian Bantul.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fernan Rahadi
 Pedagang sedang memilah cabai rawit merah di pasar tradisional. ilustrasi
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pedagang sedang memilah cabai rawit merah di pasar tradisional. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Harga cabai di Kabupaten Bantul terus melesat beberapa pekan terakhir. Ini berdasarkan pantauan di lima pasar di Kabupaten Bantul, di antaranya Pasar Bantul, Pasar Niten, Pasar Imogiri, Pasar Piyungan, dan Pasar Pijenan. 

Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul mencatat kenaikan harga cabai terus terjadi sejak pekan terakhir Bulan Oktober hingga awal November 2023. 

Baca Juga

Pada Oktober 2023 harga cabai merah keriting berkisar Rp 37.400 per kilogram menjadi Rp 51.600 per kilogram atau naik sekitar Rp 14.200 pada pekan awal November 2023.  Untuk cabai merah besar harganya mengalami kenaikan dari Rp 32.833 per kilogram menjadi Rp 41.500 per kilogram, naik Rp 8.667. 

Adapun cabai rawit merah juga naik dari harga Rp 63 ribu per kilogram naik menjadi Rp 67.267 per kilogram. Sedangkan cabai rawit hijau yang sebelumnya Rp 42.900 per kilogram kini dipatok dengan harga Rp 55.967 per kilogram.

Kepala DKUKMPP Kabupaten Bantul, Agus Sulistiyana mengatakan, cabai merupakan salah satu dari tiga komoditas bahan pangan yang menjadi perhatian Pemkab Bantul.

"Kami belum bisa memprediksi kapan harga cabai itu akan turun, karena kenaikan harga juga disebabkan banyak faktor," ujar Agus saat dihubungi Rabu (8/11/2023).

Ia menuturkan, salah satu faktor penyebab dari kenaikan harga yakni produktivitas yang berkurang akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Apalagi kebutuhan masyarakat akan komoditas cabai di Kabupaten Bantul selalu meningkat dan tidak pernah berkurang. 

"Sekarang masyarakat cenderung pada makanan yang pedas - pedas, sehingga kebutuhan yang meningkat menjadi salah satu faktor penyebab dari kenaikan harga tersebut," ungkapnya. 

Faktor lainnya yakni penawaran dan permintaan dan ketersediaan stok cabai di Kabupaten Bantul, sehingga harga terus melonjak. Meski demikian, menurut Agus, Pemkab Bantul akan selalu berupaya untuk memastikan ketersediaan stok cabai di masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan dengan melakukan operasi pasar.

"Kami juga akan melakukan operasi pasar di bulan November dan Desember 2023 terkait permasalahan harga cabai," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan menyelenggarakan pasar murah bernama Imogiri Big Sale dengan mengundang distributor-distributor yang akan menjual dengan harga yang lebih murah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement