Senin 20 Nov 2023 17:26 WIB

Dinkes Sleman: Percobaan Nyamuk Wolbachia Berhasil Tekan Kasus Demam Berdarah

Penolakan penyebaran nyamuk Wolbachia disebut mirip sikap masyarakat Sleman dulu.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab penyakit DBD( (ilustrasi). Penyebaran nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia menjadi strategi baru untuk mengatasi penularan kasus demam berdarah dengue di Indonesia.
Foto: www.freepik.com
Nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab penyakit DBD( (ilustrasi). Penyebaran nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia menjadi strategi baru untuk mengatasi penularan kasus demam berdarah dengue di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Cahya Purnama, mengatakan Kabupaten Sleman sudah sejak lama menjadi daerah yang melakukan percobaan nyamuk Wolbachia. Menurutnya nyamuk Wolbachia terbukti efektif menurunkan kasus demam berdarah di Sleman.

"Efektif. Kita menurunkan kasus demam berdarah di Sleman ini cukup bagus," kata Cahya di Sleman, Senin (20/11/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan kasus demam berdarah di Sleman sempat tinggi sebelum diintervensi dengan nyamuk Wolbachia. Namun kini bakteri tersebut terbukti memberikan manfaat bagi masyarakat. 

"Penurunannya ya banyak, wong dari kasus biasanya sekitar 600-500an sekarang hanya 200,  bahkan tahun ini bisa turun lagi," ucapnya. 

Sebelumnya ramai diberitakan beberapa daerah menolak penyebaran nyamuk Wolbachia. Cahya mengatakan sikap tersebut persis seperti sikap Sleman di awal dulu sebelum penyebaran dilakukan.

"Ya itu persis di awal dulu, Sleman juga menolak. Dengan ada DNA-nya, ada macam-macam seperti yang mungkin medsos sekarang ini, tapi ini sebenarnya sudah bisa kita tanggapi," ungkapnya.

"Intinya dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan ternyata tidak seperti itu. Ini bisa kita kendalikan dari nyamuknya ini. Kalau penelitian mereka kan berlangsung terus, dan ini Wolbachia ini kan sifatnya begitu sudah dilepasliarkan sudah sekali itu aja, kita tinggal memantau populasi nyamuk Wolbachia naik atau turun,"  kata Cahya menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement