Kamis 23 Nov 2023 12:37 WIB

Tambahan Mesin Pengolah Sampah di TPS3R Sudah Bisa Beroperasi Desember

TPA Regional Piyungan sudah tidak menerima sampah mulai 2024 nanti.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Petugas melakukan pengawasan mesin pengolahan sampah menjadi energi listrik pada instalais pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) Putri Cempo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (15/7/2023). PLTSa TPA Putri Cempo membutuhkan sekitar 500 ton sampah per hari dengan rincian 350 ton sampah baru dan 200 ton sampah lama yang mengendap dan akan menghasilkan listrik sekitar 8 Megawatt per-jam sebagai solusi mengatasi persoalan sampah menjadi sumber energi alternatif sekaligus memenuhi pasokan listrik kota.
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Petugas melakukan pengawasan mesin pengolahan sampah menjadi energi listrik pada instalais pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) Putri Cempo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (15/7/2023). PLTSa TPA Putri Cempo membutuhkan sekitar 500 ton sampah per hari dengan rincian 350 ton sampah baru dan 200 ton sampah lama yang mengendap dan akan menghasilkan listrik sekitar 8 Megawatt per-jam sebagai solusi mengatasi persoalan sampah menjadi sumber energi alternatif sekaligus memenuhi pasokan listrik kota.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut bahwa tambahan mesin untuk meningkatkan kapasitas pengolahan sampah di tempat pengolahan sampah reduce-reuse-recycle (TPS 3R) sudah mulai datang. Tambahan mesin tersebut ditempatkan di TPS3R Nitikan dan direncanakan juga ditempatkan di TPS3R Karangmiri.

"Progresnya (penambahan mesin untuk meningkatkan kapasitas pengolahan sampah) terus kita lakukan yang di Nitikan dan Karangmiri, sebagian peralatan sudah datang," kata Singgih di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Rabu (22/11/2023).

Singgih menyebut, pertengahan Desember 2023 diperkirakan seluruh mesin terinstal di TPS3R tersebut khususnya di Nitikan. Dengan begitu, mesin-mesin yang sudah dipesan tersebut sudah bisa beroperasi pada akhir Desember.

"Akhir Desember sudah bisa operasional dengan kapasitas 30 ton," ujar Singgih.

Selain itu, pihaknya juga tengah menyiapkan UPT sampah di November ini. Dengan sudah adanya tambahan mesin dan terbentuknya UPT ini, diharapkan pertengahan 2024 persoalan sampah perkotaan di Kota Yogyakarta dapat diselesaikan.

Hal ini mengingat TPA Regional Piyungan sudah tidak menerima sampah mulai 2024 nanti. Dengan demikian, daerah yang biasanya turut membuang sampahnya ke Piyungan, harus mengelola sampahnya secara mandiri atau desentralisasi.

"Penyiapan UPT sampah juga berproses, insya Allah akhir November sampai pertengahan 2024 kita sudah menyelesaikan persoalan sampah ini," katanya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Pemkot Yogyakarta menambah beberapa mesin untuk mendukung pengolahan sampah di TPS3R Nitikan. Penambahan mesin ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan sampah di TPS3R.

Sub Koordinator Kelompok Substansi Penanganan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Mareta Hexa Sevana mengatakan, akan ditambah tiga unit mesin gibrig, satu mesin pencacah plastik, satu mesin peleleh/extruder plastik, dan satu oven pencetak plastik di TPS3R Nitikan.

Selain itu, mesin conveyor juga ditambah dua set untuk pemilahan sampah dan feeder untuk dikoneksikan ke mesin gibrig. Setidaknya, total anggaran yang disiapkan untuk seluruh mesin tersebut sekitar Rp 1,4 miliar dari APBD Perubahan tahun 2023 Kota Yogyakarta.

"Mesin oven pencetak plastik fungsinya bisa untuk mencetak menjadi bentuk batako, gelas, papan dan balok sesuai dengan cetakan yang tersedia,” kata Mareta.

Mareta menyebut, pihaknya sudah memesan alat-alat tersebut untuk nantinya ditempatkan di TPS3R Nitikan. Dimungkinkan baru akhir 2023 ini alat tersebut baru sampai di Yogyakarta.

“Tahapan saat ini masih proses, sudah pemesanan (alat) menggunakan sistem e-katalog. Awal Desember (2023) kemungkinan sudah dikirim ke lokasi (TPS3R Nitikan)," ujarnya.

Mareta menyebut, pengadaan mesin-mesin tersebut baru bisa dilakukan di TPS3R Nitikan. Hal ini mengingat lokasi lain seperti di Karangmiri belum siap.

"Di TPS Karangmiri belum siap karena untuk pembangunan gedung masih diusulkan untuk tahun 2024. Oleh sebab itu pembelian mesin baru dilakukan pada 2024, sekaligus dengan pembangunannya," kata Mareta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement