REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Petugas gabungan terus melakukan pemulihan terhadap jalur rel ganda Purwokerto-Cirebon yang tertimbun material longsoran di KM 340+100 antara Stasiun Karanggandul dan Stasiun Karangsari yang masuk wilayah Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Penanganan terhadap material longsoran terus dilakukan agar jalur rel tersebut dapat segera dilewati kereta api," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto, Feni Novida Saragih.
Dalam hal ini, kata dia, penanganan material longsoran melibatkan Tim Gabungan Daop 5 Purwokerto bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Balai Teknik Perkeretaapian Semarang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyumas, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banyumas, PLN Purwokerto, Polsek Cilongok, dan Koramil Cilongok.
Selain itu, lanjut dia, Daop 5 Purwokerto juga mengerahkan tiga alat berat untuk mengangkat material longsoran yang menimbun jalur rel ganda tersebut.
"Panjang jalur yang tertutup material longsoran mencapai 50 meter dengan tinggi tumpukan material lima meter. Hingga sore ini, petugas gabungan telah berhasil menyingkirkan material longsoran sepanjang 30 meter," kata dia.
Oleh karena jalur rel ganda tersebut masih terdampak longsoran, kata dia, perjalanan kereta api dari arah Jakarta menuju Yogyakarta/Solo/Surabaya dan sebaliknya masih dialihkan memutar melalui Semarang maupun lintas Bandung dan Cirebon.
Ia mengatakan data hingga Senin (4/12), pukul 17.40 WIB, tercatat sebanyak 30 kereta api yang perjalanannya dialihkan memutar melalui Semarang maupun Bandung.
"Bagi penumpang kereta api yang terdampak kelambatan perjalanan KA, Daop 5 telah memberikan service recovery atau kompensasi atas kelambatan tersebut. Kami tetap berkomitmen untuk menjaga keselamatan perjalanan kereta api," kata Feni.
Longsor di jalur rel ganda Purwokerto-Cirebon KM 340+100 dilaporkan terjadi pada Senin (4/12), pukul 00.58 WIB, akibat hujan lebat dan saat itu material longsoran menutup jalur hilir, sehingga Tim Gabungan Daop 5 Purwokerto langsung melakukan penanganan.
Oleh karena jalur hulu masih dapat dilalui, perjalanan KA dialihkan menjadi menjadi satu jalur melalui jalur hulu.