REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Status Gunung Merapi masih berstatus Level III (siaga). Dikutip dari laman magma ESDM magma.esdm.go.id, berdasarkan laporan aktivitas periode 00.00-06.00, Gunung Merapi tercatat telah mengeluarkan tiga kali guguran lava pada Senin (11/12/2023) pagi.
"Teramati tiga kali guguran lava ke arah Kali Barat Daya dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter," tulis laman Magma ESDM, Senin (11/12/2023).
Sebanyak 38 kali gempa guguran juga terjadi dengan amplitudo 3-22 mm dan lama gempa 33.52-176.92 detik. Kondisi klimatologi di sekitar Merapi juga terpantau cerah, dengan angin tenang ke arah barat.
Adapun suhu udara sekitar 17.7-20°C dengan kelembaban 80-99 persen. Tekanan udara 872-918.6 mmHg. "Gunung api terlihat jelas. Asap kawah nihil. Cuaca cerah, angin tenang ke arah barat," tulis Magma ESDM dalam laporannya.
Dalam laporannya tercatat pula potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga km dan Sungai Gendol lima km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga km dari puncak.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diimbau mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.