REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO — Longsor bangket tebing di wilayah Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengancam sejumlah rumah warga. Mengantisipasi dampak longsor itu, tujuh kepala keluarga (KK) dengan 18 jiwa terpaksa mengungsi sementara.
Koordinator Tagana Samigaluh, Amin Supriyono, menjelaskan, hujan deras yang mengguyur wilayah Samigaluh dari Kamis (4/1/2024) siang memicu bangket tebing longsor. Longsoran menutup akses jalan kabupaten dan mengenai sejumlah rumah warga.
Menurut Amin, longsoran merusak garasi salah satu rumah warga. Dua kendaraan juga disebut terkena longsoran. Ia mengangatakan, kondisi bangket tebing yang longsor itu mengancam sejumlah rumah warga lainnya. “Warga terdampak bangket tebing longsor sejak semalam mengungsi di kantor Kalurahan Gerbosari,” ujar dia, Jumat (5/1/2024).
Setelah terjadi longsor, Tim Reaksi Cepat (TRC) Samigaluh mendatangi lokasi untuk melakukan asesmen dan mengevakuasi warga terdampak. TRC juga memasang terpal untuk menutup area longsor. TRC juga membantu evakuasi warga ke lokasi pengungsian sementara. “Dinsos Kulon Progo telah mengirim logistik makanan dan selimut bagi warga yang mengungsi,” katanya.
Kepala Polsek (Kapolsek) Samigaluh AKP Antu Nugrahanto menjelaskan, bangket tebing yang longsor berada di wilayah Padukuhan Clumprit. Area yang longsor tingginya sekitar 15 meter, dengan panjang kurang lebih 30 meter. Adapun kedalaman timbunan longsor sekitar dua meter.
Longsor menutup akses jalan kabupaten penghubung Clumprit-Ngroto. Selain itu, material longsor mengenai rumah Ponijo, Sukitri, dan Sabar. Enam rumah lainnya terdampak. “Atas peristiwa tersebut, ada tujuh kepala keluarga dengan jumlah 18 jiwa yang mengungsi,” katanya.