Rabu 10 Jan 2024 19:56 WIB

Satu Anak Positif Polio di Klaten, Dinkes Sebut Kondisinya Membaik

Pemeriksaan dilakukan terhadap 30 anak yang memiliki riwayat kontak pasien polio.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Anak menjalani imunisasi polio.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
(ILUSTRASI) Anak menjalani imunisasi polio.

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN — Seorang anak perempuan berusia enam tahun di wilayah Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dinyatakan positif polio. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten menyebut kondisi anak tersebut membaik.

Sebelumnya dikabarkan anak tersebut sempat mengalami gejala di mana kakinya seperti tidak kuat menahan beban tubuh saat berjalan. Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Klaten Anggit Budiarto, pasien polio ini melakukan pengobatan dan terapi secara terjadwal.

Baca Juga

“Kondisi anaknya membaik secara fungsional penggunaan ekstremitas kakinya. Tetap rutin dilakukan fisioterapi dua kali seminggu di Puskesmas Manisrenggo,” ujar Anggit.

Berdasarkan hasil surveilans, anak tersebut sempat melakukan perjalanan ke Madura bersama keluarganya. Setelah pulang, anak itu dikabarkan mengalami demam dan sempat berobat ke klinik. Kondisinya disebut membaik, namun muncul gejala seperti polio. Anak itu kemudian dirujuk ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dan dari hasil pemeriksaan dinyatakan positif polio.

Anggit mengatakan, pasien tersebut dijadwalkan menjalani kontrol kembali di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta bulan depan. “Kontrol terakhir kan 4 Januari 2024. Ini dipantau terus sampai dalam batas normal. Kakinya menunjukkan penguatan,” kata dia.

Dengan adanya satu kasus positif itu, Kabupaten Klaten dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB) polio. Pemeriksaan pun dilakukan terhadap 30 anak yang menjadi kontak erat atau mempunyai riwayat bersinggungan dengan pasien. Hal itu mengantisipasi terjadinya penularan virus. “Hasilnya negatif semua. Semoga tidak ada penularan,” ujar Anggit.

Ihwal status KLB, Anggit mengatakan, hingga kini masih berlaku. “KLB definisinya jelas, terjadinya satu kasus, yang sebelumnya tidak ada kasus, sudah bisa dinyatakan sebagai KLB. Status ini akan dicabut setelah dilakukan vaksinasi. Oleh kementerian, WHO, dilakukan asesmen, baru diubah statusnya,” ujar dia.

Menurut Anggit vaksinasi atau imunisasi akan dilakukan mulai 15 Januari 2024, dengan sasaran 123 ribu anak usia nol sampai tujuh tahun sebelas bulan. “Intinya, anak yang punya alamat Klaten akan kami lakukan vaksinasi. Sebetulnya, kalau berdasarkan data sasaran dari Pusdatin (Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Kesehatan) sebanyak 118.900 anak. Namun, pelaksanaan riil yang tercatat di Kabupaten Klaten sebanyak 123 ribu anak,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement