Sabtu 13 Jan 2024 16:53 WIB

Capaian Vaksinasi Pelajar SD di Yogyakarta Sudah 96 Persen

Petugas mendatangi ke sekolah-sekolah agar capaian vaksinasi terus meningkat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Vaksinasi (ilustrasi)
Foto: Pixabay.
Vaksinasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menyebut bahwa capaian vaksinasi untuk pelajar sekolah dasar (SD) sudah mencapai 96 persen di 2023. Capaian vaksinasi terhadap pelajar SD ini pun ditargetkan dapat menyentuh angka 100 persen.

Setidaknya, diharapkan di 2024 ini capaian vaksinasi tersebut dapat mencapai 100 persen. Mulai dari vaksinasi pemberian vaksin lanjutan Campak dan Rubella (MR), Human Papilloma Virus (HPV), Diphtheria Tetanus (DT), dan Tetanus Diphtheria(Td).

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi, Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah mengatakan bahwa pemberian vaksin tersebut dikejar melalui program nasional Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS yang berlangsung mulai Agustus.

"Setiap tahun di Bulan Agustus, BIAS akan dimulai untuk mengejar capaian vaksin bagi anak usia SD yaitu usia enam dan tujuh tahun, serta usia 11 dan 12 tahun," kata Lana belum lama ini.

Untuk teknis vaksinasi sendiri, dikatakan Lana bahwa masyarakat dapat mengakses vaksinasi ini di puskesmas. Selain itu, petugas juga mendatangi ke sekolah-sekolah agar capaian vaksinasi terus meningkat.

Pihaknya juga terus mengimbau dan mengajak para orang tua di Kota Yogyakarta untuk mengakses imunisasi dasar lengkap pada anak sesuai anjuran pemerintah.

"Imunisasi dasar lengkap sejak bayi lahir sebelum usia satu tahun, kemudian lanjutan di bawah dua tahun, dan imunisasi tambahan di usia sekolah," jelas Lana.

Layanan vaksinasi pun, katanya, dapat diakses dengan gratis di seluruh puskesmas di Kota Yogyakarta. Vaksinasi ini dijelaskan Lana sebagai upaya membentuk imunitas tubuh anak, dan mencegah dari berbagai penyakit.

"Untuk yang imunisasi dasar ini harus lengkap dipenuhi sebagai perlindungan terhadap penyakit hepatitis B, polio, tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, pneumonia dan meningitis, campak dan rubella, juga kanker serviks karena sekarang anak perempuan usia SD wajib diberikan vaksin HPV dua kali,” ungkap Lana.

Untuk itu, diharapkan kesadaran masyarakat terutama orang tua agar mengakses vaksinasi untuk anaknya. Hal ini, kata Lana, juga dalam rangka memastikan hak anak atas perlindungan dan mendapat layanan kesehatan yang layak dapat terpenuhi.

"Pemberian imunisasi dasar lengkap ini tujuannya untuk meningkatkan imunitas anak, mencegah penularan penyakit, kecacatan dan kematian anak akibat penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Harapannya para orang tua memiliki kesadaran tersebut, aksesnya juga mudah dan tidak dipungut biaya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement