Kamis 25 Jan 2024 15:04 WIB

Warga Sukoharjo Ditangkap Densus 88, Kadus: Setahu Saya Petani, Jualan Susu Kedelai

Warga yang ditangkap di Sukoharjo itu diduga terkait jaringan teroris.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Irfan Fitrat
Densus 88 Antiteror Polri menggeledah rumah terduga teroris di Plumbon Wetan, Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (25/1/2024).
Foto: Republiika/Alfian Choir
Densus 88 Antiteror Polri menggeledah rumah terduga teroris di Plumbon Wetan, Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (25/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO — Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dikabarkan menangkap seorang warga di Plumbon Wetan, Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (25/1/2024) pagi. Warga yang ditangkap berinisial N (50 tahun).

Menurut Kepala Dusun (Kadus) Plumbon Wetan, Dwi Marwiyanto, warga berinisial N itu dijemput Densus 88 selepas subuh. “Detail kurang tahu pasti. Yang bersangkutan diduga terkait jaringan teroris. Detailnya saya enggak tahu,” kata dia.

Baca Juga

Dwi mengaku terkejut ada warga di daerahnya yang diduga terkait jaringan teroris dan diamankan Densus 88. Sepengetahuannya, kata dia, warga yang diamankan itu terlihat biasa saja. Warga berinisial N itu disebut bekerja sebagai petani dan berjualan susu kedelai.

“Biasa, enggak ada yang aneh-aneh. Setahu saya cuma petani, tapi saya enggak tahu detail ya, (warga berinisial N itu) jualan susu kedelai,” ujar Dwi.

Dwi mengaku mendapat informasi dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa soal warga di daerahnya yang dijemput Densus 88. Setelah itu, ia diminta mendampingi saat aparat kepolisian melakukan penggeledahan.

Menurut Dwi, penggeledahan rumah N dilakukan mulai sekitar pukul 12.30 WIB. Ia mengatakan, personel Densus 88 mengamankan sejumlah barang, di antaranya busur beserta anak panah. “(Yang dibawa) Buku, handphone, busur panah. Anaknya (anak panah) juga ada, kisaran empat kalau gak salah,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement