Jumat 26 Jan 2024 20:07 WIB

Program Padat Karya Disiapkan di 178 Lokasi Wilayah Bantul

Di satu lokasi program padat karya akan dipekerjakan sekitar 26 orang warga setempat.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Kegiatan program padat karya infrastruktur di Kabupaten Bantul, DIY.
Foto: Yusuf Assidiq
(ILUSTRASI) Kegiatan program padat karya infrastruktur di Kabupaten Bantul, DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyiapkan program padat karya pembangunan infrastruktur pada 2024 ini. Dicanangkan program itu dilaksanakan di 178 lokasi.

Menurut Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja, dan Transmigrasi Disnakertrans Kabupaten Bantul, Rumiyati, pihaknya sudah melakukan identifikasi 178 lokasi program padat karya APBD murni 2024 itu. 

Baca Juga

“Identifikasi sudah kami lakukan sejak Januari prosesnya. Sekarang sudah selesai. Kemudian sekarang ini dalam proses pembuatan gambar desain pekerjaan padat karya di 178 lokasi,” kata Rumiyati, Jumat (26/1/2024).

Rumiyati mengatakan, saat ini dinasnya dalam proses melakukan kontrak kerja sama dengan pihak ketiga terkait gambar desain kerja, sebagai pedoman kelompok bekerja. Gambar desain ditargetkan selesai semua pada 20 Februari 2024.

“Setelah itu, nanti kami lakukan sosialisasi kepada kelompok. Kemudian pada 22 Februari kami mengirim material ke masing masing kelompok. Selanjutnya, rencananya 7 Maret itu sudah mulai pembangunan fisik,” ujar Rumiyati.

Menurut Rumiyati, nantinya di setiap lokasi padat karya dialokasikan anggaran sekitar Rp 100 juta untuk pembangunan infrastruktur, seperti pengecoran blok jalan atau pembangunan talut. Ditargetkan pekerjaan padat karya ini dapat selesai awal April 2024. 

Di setiap lokasi padat karya itu, Rumiyati mengatakan, akan dilibatkan tenaga kerja sekitar 26 orang, yang merupakan warga setempat. Diprioritaskan untuk warga yang masih menganggur.

“Jadi, tujuan padat karya yang terpenting adalah memberdayakan penganggur, setengah penganggur, dan warga miskin untuk bisa mendapatkan pekerjaan, meskipun sifatnya sementara,” ujar Rumiyati.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement