Senin 05 Feb 2024 12:35 WIB

Jawab Kebutuhan Dunia Usaha, HKI akan Dorong SMK Mitra Industri di Jatim

HKI Jatim berencana mereplikasi SMK Mitra Industri di Bekasi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Kontes keterampilan teknik sepeda motor.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
(ILUSTRASI) Kontes keterampilan teknik sepeda motor.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia Wilayah Jawa Timur (Jatim) mewacanakan pendirian SMK Mitra Industri. Keberadaan SMK Mitra Industri pertama di wilayah Jatim itu diharapkan nantinya dapat menjawab kebutuhan dunia usaha atau dunia industri.

Wakil Ketua Bidang Kemitraan dan Hubungan Kelembagaan International HKI, Lussi Erniawati, menilai, pendirian SMK tersebut dapat menjadi jawaban atas ketersediaan tenaga kerja dengan keahlian khusus yang dibutuhkan industri. Pasalnya, ia menilai, lulusan SMK saat ini dirasa belum sepenuhnya bisa menjawab kebutuhan dunia industri.

Baca Juga

“Masih banyak lulusan yang belum sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Terutama tentang pembangunan karakter pribadi yang membutuhkan disiplin dan integritas sesuai iklim kerja,” kata Lussi, Senin (5/2/2024).

Lussi mengatakan, HKI Jatim akan berupaya mendorong seluruh kawasan industri yang ada agar dapat membantu menyiapkan lahan untuk replikasi SMK Mitra Industri. Guna mendapatkan gambaran ihwal pendidikan dan metode pembelajaran SMK Mitra Industri itu, HKI Jatim sudah melakukan kunjungan ke sekolah yang ada di kawasan industri MM2100, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Dari hasil kunjungan itu, menurut Lussi, HKI Jatim siap mendorong lahirnya SMK Mitra Industri di wilayah Jatim. “Pada kesempatan pertama adalah menciptakan iklim pendidikan, termasuk di dalamnya kurikulum yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri saat ini, dengan SMK yang sudah ada,” kata Lussi.

Saat kunjungan HKI Jatim ke SMK Mitra Industri MM2100 di Bekasi, hadir langsung Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. Menurut Menaker, sekitar 12 persen pengangguran di Indonesia saat ini merupakan lulusan sarjana dan diploma. Lulusan SMK juga menyumbang angka pengangguran yang terbilang tinggi.

“Kelompok yang bekerja sebagian berpendidikan SMP ke bawah. Justru yang menganggur lulusan SMK, diploma, dan sarjana,” kata Menaker.

Menurut Menaker, kondisi tersebut disebabkan, antara lain karena tidak adanya link and match lembaga pendidikan dengan dunia atau pasar kerja. Karenanya, Menaker mendukung pendirian lembaga pendidikan yang dapat menjawab tantangan dunia kerja.

Ketua Yayasan Mitra Industri Mandiri, Darwoto, sebagai pengelola SMK Mitra Industri MM2100, menjelaskan, SMK Mitra Industri MM2100 di Bekasi memiliki beberapa program keahlian. Mencakup teknik elektronika industri, teknik sepeda motor, teknik instalasi tenaga listrik, teknik kendaraan ringan, teknik permesinan, teknik kimia industri, juga akuntansi dan perhotelan. “Di sekolah ini juga menerapkan enam bahasa. Selain Indonesia, ada Bahasa Cina, Jepang, Jerman, Belanda, dan Inggris,” ujar Darwoto.

Darwoto mengatakan, SMK Mitra Industri MM2100 telah direplikasi di Pati, Jawa Tengah, dengan nama SMK Mitra Industri 02. Ia pun menyambut baik niatan HKI Jatim untuk mereplikasi SMK Mitra Industri di Jatim. Menurut dia, SMK Mitra Industri ini diharapkan menjadi jawaban tantangan dunia kerja, termasuk bonus demografi.

“Diprediksi lima tahun lagi jumlah pekerja akan meledak. Sementara jumlah pekerjaan, jika tidak banyak, akan menjadi masalah serius,” kata Darwoto. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement