Jumat 22 Mar 2024 15:24 WIB

Mathla'ul Anwar Ajak Masyarakat Jaga Kondusivitas Usai Penetapan Hasil Pemilu

Ketidakpuasan akan hasil rekapitulasi maka diimbau untuk mengikuti mekanisme.

Ketua Umum Pengurus Besar Mathla
Foto: dokpri
Ketua Umum Pengurus Besar Mathla

REPUBLIKA.CO.ID, Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarief mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas berbangsa dan bernegara pasca penetapan hasil Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

"Alhamdulillah, kami mengucapkan selamat kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang telah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres oleh KPU pada 20 Maret 2024 lalu. Mudah-mudahan terus membawa kemaslahatan bagi bangsa ini, "ujar Embay di Jakarta, Kamis (21/3/2024). 

Dia menambahkan jika ada ketidakpuasan dengan hasil rekapitulasi tersebut, maka perlu mengikuti mekanisme yang ada. Namun demikian, masyarakat harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. 

"Apapun yang terjadi, yang terbaik bagi bangsa ini. Allah SWT sudah mengatur semua ini, " kata dia lagi. 

Masyarakat diharapkan tetap tenang dan jangan sampai timbul konflik karena perbedaan. Perbedaan, lanjut dia, merupakan keniscayaan. 

"Jadi harus bisa saling menghormati, tugas kita sebagai masyarakat untuk patuh pada pemimpin dan mengikuti aturan yang disepakati bersama" jelas dia lagi. 

Ketua I PBMA, H. Adi Abdillah Marta, mengatakan sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Mathla'ul Anwar berkomitmen untuk membersamai umat dan memagarinya dengan hal yang produktif, solid, dan kompak. 

"Dalam perhelatan politik, Mathla'ul Anwar konkrit menata umat dan merekatkan bangsa demi Indonesia yang lebih baik karena MA adalah cooling system di tengah masyarakat," kata Adi. 

Sebelumnya, KPU telah menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih melalui surat keputusan nomor 360 tahun 2024. Pasangan nomor urut dua itu meraih perolehan suara sebanyak 96.216.691 atau 58,58 persen. Penetapan tersebut sekaligus  menentukan Pilpres hanya berlangsung satu putaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement