Selasa 26 Mar 2024 16:21 WIB

Puncak Arus Mudik di Stasiun Daop 6 Yogyakarta Diperkirakan H-4 Lebaran

Sekitar 59 persen tiket kereta Angkutan Lebaran di Daop 6 sudah terjual.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Penumpang kereta di Stasiun Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
(ILUSTRASI) Penumpang kereta di Stasiun Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Sekitar 59 persen dari total tiket kereta Angkutan Lebaran 2024 di wilayah PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta sudah terjual. Diperkirakan puncak arus mudik di stasiun wilayah PT KAI Daop 6 Yogyakarta ini terjadi pada H-4 Lebaran.

Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengatakan, untuk kereta jarak jauh Angkutan Lebaran dengan keberangkatan awal dari wilayah Daop 6 disediakan total 368.074 tiket. Berdasarkan data hingga 25 Maret 2024, untuk periode H-10 hingga H+10 Lebaran, sudah terjual 216.529 tiket atau sekitar 59 persen.

Baca Juga

Krisbiyantoro mengatakan, puncak arus mudik Lebaran di stasiun wilayah Daop 6 diperkirakan pada H-4 Lebaran atau 6 April 2024. Diperkirakan jumlah penumpang yang akan turun di stasiun wilayah Daop 6 pada puncak arus mudik itu sekitar 15.674 orang.

“Pada hari Lebaran kedua juga masih banyak penumpang yang turun, hampir berimbang dengan prediksi puncak arus mudik, yaitu sejumlah 15.487,” kata Krisbiyantoro, Senin (25/3/2024).

Adapun puncak arus balik di stasiun wilayah Daop 6 diperkirakan terjadi pada H+3 Lebaran atau 14 April 2024. Pada puncak arus balik itu diperkirakan jumlah penumpang di stasiun Daop 6 Yogyakarta mencapai 17.927 orang. 

Menurut Krisbiyantoro, tiket kereta untuk keberangkatan 13 April hingga 15 April 2024 sudah terjual seratus persen. Jika tiket yang hendak dipesan pada masa Angkutan Lebaran ini habis, kata dia, calon penumpang bisa mencoba fitur “Connecting Train” pada aplikasi Access by KAI. 

“Fitur ini akan membantu memberikan pilihan perjalanan dengan menggabungkan jadwal kereta yang tersedia secara bersambung,” ujar Krisbiyantoro.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement